PATI – Mondes.co.id | Terkait penemuan mayat tanpa indentitas di Desa Tanjungsekar Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati pada 27 Mei 2024, Polresta Pati telah melakukan identifikasi dan penyebab kematian korban.
Dari informasi yang dihimpun mondes.co.id pada Rabu (29/5/2024), Polresta Pati disampaikan Plt Kasi Humas Polresta Pati Muji Sutrisna, mengungkapkan bahwa korban Meninggal Dunia (MD) sudah diperiksa dan berhasil diidentifikasi oleh jajarannya.
Hasil pemeriksaan tim medis oleh dr. Lilik Mardiyah dari Puskesmas Pucakwangi 1 dengan didampingi Tim Identifikasi Satreskrim Polresta Pati di ruang jenazah RSUD RAA Soewondo Pati pukul 20.00 WIB.
Ciri-ciri korban sebagai berikut :
– Panjang Mayat Perempuan TB: 155 cm BB: 40 kg
– Mengenakan kaos lengan panjang warna putih bercorak coklat, bagian depan terdapat gambar karikatur jembatan dan bertuliskan “suramadu” warna ungu, rok model 7/8 motif garis-garis horizontal warna hitam coklat.
– Tidak ditemukan luka di sekujur tubuh
– Tidak ada/tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, baik sekujur badan maupun alat vital.
– Kaku mayat
– Kemungkinan penyebab kematian dikarenakan dehidrasi (kurang makan dan minum) dan meninggal dunia sekira 6-8 jam dari waktu pemeriksaan di ruang jenazah RSUD RAA Soewondo Pati
Menurutnya, saat sebelum meninggalnya korban, diketahui beberapa hari lalu berada di dekat area sawah milik Nurhadi (50) Dukuh Dayu, Desa Tanjungsekar Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati.
“Melihat untuk terakhir kalinya saat korban perempuan belum meninggal dunia, masih hidup sekira 5 hari yang lalu, saat itu berada di sekitaran saluran air di sebelah selatan sawah milik Nurhadi,” terangnya.
Dari keterangan saksi, mengatakan sempat berinteraksi dan menawarkan minum dengan korban tanpa identitas tersebut.
“di atas lima hari yang lalu, Nurhadi pernah memberi air minum kepada perempuan, korban tersebut sebelum (MD), yang ditaruh di botol air mineral Aqua sebanyak 5 kali,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan kalau korban sempat disinggung keberadaannya di area persawahan oleh petani setempat, karena dianggap orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
“Sebelum meninggal dunia, pernah disuruh oleh warga sekitar untuk pergi dari area persawahan tersebut dan menduga kalau korban merupakan OGDJ karena diajak komunikasi tidak nyambung,” jelasnya.
Dia menambahkan, bahwa selain Nurhadi, ada seorang warga sekitar sana yang sempat membantu korban sebelum MD.
“Sebelumnya, sekira tiga hari yang lalu, Nurhadi menjelaskan kalau Warimin, Dukuh Suoko, Desa Sokopuluhan Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati
pernah memberi bubur dari tepung beras kepada korban saat masih hidup, yang berada di sekitar saluran air tersebut,” tuturnya.
Sementara ini jenazah masih di rumah sakit, untuk nantinya pengurusan jenazah akan ditangani oleh pihak dinas sosial untuk dikebumikan.
“Untuk sementara mayat/jenazah korban disimpan di ruang jenazah RSUD RAA Soewondo Pati, untuk menunggu apabila ada pihak masyarakat/keluarga yang mengetahui identitas korban, dan apabila tidak ada dari pihak keluarga, maka akan dimakamkan oleh dinas sosial,” tutupnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar