Pohon Natal Unik di Gereja Juwana, Botol Bekas Dirangkai Estetik

waktu baca 2 menit
Sabtu, 13 Des 2025 16:32 0 42 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Semangat Natal tahun 2025 terasa berbeda di Gereja Injil Tanah Jawa (GITJ) Juwana, Kabupaten Pati.

Ratusan botol bekas air mineral yang biasanya berakhir sebagai sampah, kini disulap menjadi sebuah pohon Natal setinggi 8 meter yang berdiri megah di halaman gereja.

Sebanyak sekitar 1.755 botol plastik bekas dirangkai membentuk pohon Natal berbentuk lingkaran.

Dipadukan dengan lampu hias yang akan menyala terang saat malam hari.

Pohon Natal unik ini menjadi simbol kreativitas jemaat, sekaligus wujud kepedulian gereja terhadap persoalan lingkungan.

Ide pembuatan pohon Natal dari botol bekas ini digagas oleh Dominikus Kusmanto dan dikerjakan bersama para pemuda serta jemaat GITJ Juwana.

Botol-botol plastik tersebut dikumpulkan langsung dari rumah-rumah jemaat melalui peran aktif anak-anak muda gereja.

Pendeta GITJ Juwana, Ponco Hadi Prasetyo mengatakan proses pembuatan pohon Natal ini memakan waktu sekitar dua pekan.

Tantangan terbesar adalah merangkai botol plastik agar membentuk lingkaran dan mendirikan struktur setinggi delapan meter tersebut.

“Untuk mendirikan pohon ini saja, kemarin kami membutuhkan sekitar 11 orang. Kesulitannya itu saat merangkai botol menjadi lingkaran dan memastikan pohon bisa berdiri kokoh,” ungkapnya kepada awak media, Sabtu, 13 Desember 2025.

Lebih dari sekadar hiasan Natal, pohon dari botol bekas ini mengandung makna mendalam.

Bentuk lingkaran melambangkan persatuan jemaat, sementara bintang di puncak pohon menjadi simbol terang yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar.

BACA JUGA :  Daging Kurban Presiden Dibagikan, Bikin Warga Watesaji Gembira

“Ini juga bentuk partisipasi kami sebagai gereja untuk ikut membantu pemerintah dalam menangani persoalan limbah plastik dan menjaga lingkungan,” ujar pendeta.

Salah satu jemaat, Kristian Mujiyono merasa bangga dengan kreativitas yang ditunjukkan warga gereja, khususnya para pemuda.

Menurutnya, ini merupakan kali ketiga Dominikus Kusmanto mempelopori penggunaan bahan daur ulang untuk ornamen Natal, setelah sebelumnya menggunakan bambu dan benang.

“Biasanya botol ini hanya jadi sampah. Sekarang dimodifikasi menjadi ornamen Natal yang indah dan bermakna,” ucapnya.

Saat malam hari, lampu-lampu yang terpasang di pohon Natal botol bekas tersebut akan menyala, menciptakan suasana terang dan hangat.

Pohon Natal ini pun menjadi daya tarik tersendiri, sekaligus pengingat bahwa perayaan Natal dapat dirayakan dengan cara kreatif, sederhana, dan ramah lingkungan.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini