JEPARA – Mondes.co.id | Ketersedian beras di Jepara masih mencukupi. Untuk padi, sampai dengan September jumlah produksinya mencapai 219,633 ton atau setara 130.495 ton beras. Sedangkan kebutuhan sampai September yaitu 63,195 ton. Sehingga sementara terjadi surplus beras sebesar 67.300 ton.
Terkait hal ini, Penjabat Bupati (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta berupaya menjamin kebutuhan pangan warganya. Bahkan Edy mengajak para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mengumpulkan iuran bulanan untuk membeli beras. Beras tersebut nantinya dibagikan kepada masyarakat miskin yang membutuhkan.
“Ojo sampek ono warga Jepara orak iso mangan (Jangan sampai ada warga Jepara tidak bisa makan). Jika ada warga yang tidak bisa beli beras laporkan kepada kami. Akan kita kirim,” ujar Edy Supriyanta, Rabu 8 November.
Hal ini juga disampaikan Edy Supriyanta, dalam dialog Iinteraktif Bupati Menyapa, di Radio Kartini FM, kemarin. Dialog dengan tema “Menahan Laju Inflasi, Menjamin Ketersediaan Pangan”.
Saat ini, sudah ada sekitar 800 kilogram beras yang terkumpul dan siap untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan setiap bulannya. Menurut Edy, perang Rusia – Ukraina, Palestina – Israel, juga sedikit banyak berpengaruh terhadap ekonomi global atau dunia.
“Ini merupakan bentuk ikhtiar untuk menjamin ketersedian pangan warga Jepara, di tengah terjadinya inflasi global,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Diyar Susanto mengungkapkan, untuk menjamin ketersedian pangan, Pemkab Jepara juga intens menggelar Gerakan pangan Murah (GPM) di sejumlah tempat. Pada Minggu ini, akan dilakukan GPM atau sembako murah di wilayah Kecamatan Kalinyamatan, menyasar para buruh industri di Kabupaten Jepara.
“Kami juga akan menyasar kelompok atau keluarga nelayan di Jepara,” ungkap Diyar Susanto.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar