Petani Pati Keluhkan Pengurangan Jatah Pupuk Subsidi

PATI – Mondes.co.id | Para petani di Kabupaten Pati mengeluhkan jatah pupuk subsidi yang berkurang, di mana sebelumnya pada tahun 2023 mendapat sepuluh karung per MT (Musim Tanam). Akan tetapi, sekarang di tahun 2024 hanya menjadi lima karung.

Sejumlah pupuk subsidi yang bisa ditebus tersebut hanya tersedia di KPL atau kelompok pedagang pupuk yang telah disetujui oleh pemerintah daerah untuk menjual pupuk subsidi kepada petani setempat.

Baca Juga

2 bulan  lalu

Parkir Diperluas dan Renovasi Pendopo Kabupaten Pati Telan Rp700 Juta

232 Harold

“Pas di tahun 2023 saya bisa mendapatkan 100 persen atau sepuluh karung pupuk subsidi per MT, tapi mulai tahun 2024 hanya 50 persen atau lima karung pupuk subsidi yang tersedia di KPL,” ungkap Jasri Petani Desa Jetak Kecamatan Wedarijaksa.

Kemudian Selisih harga antara pupuk subsidi dan non subsidi sangat lumayan, untuk harga pupuk subsidi senilai Rp120 ribu per karung seperti jenis Phonska dan Urea. Lalu untuk pupuk non subsidi seperti pupuk Petro dengan harga Rp330 ribu, tergantung harga KPL setempat.

“Harga pupuk non subsidi bisa mendapatkan tiga karung pupuk subsidi, seharusnya selisih harga jangan jauh-jauh kasian kami para petani,” ungkapnya.

Baca Juga

1 tahun  lalu

HAB Kemenag, Ganesha Operation Cabang Kudus Bagikan Hadiah Puluhan Juta Rupiah

754 admin

Untuk lima kotak sawah dengan luas 1400m² membutuhkan delapan pupuk Urea dan NPK, sedangkan para petani hanya mendapat jatah lima karung per MT, sebagaimana disampaikan Jasri saat diwawancari Mondes.co.id pada Senin, 22 januari 2024.

“Satu kali ngemes padi butuh empat pupuk NPK dan Urea untuk lima kotak sawah, kemudian satu MT butuh dua kali pengemesan, jadi jika cuman dapat jatah lima pupuk, sisanya dari mana?,” imbuhnya.

Perlu diketahui, masa tanam membutuhkan 100 hari dan bisa dipanen saat bulan keempat. Tetapi setiap hasil panen belum tentu bagus tergantung cuaca, pupuk dan perawatan lainnya. Sehingga, jika jatah pupuk kurang, itu sangat mempengaruhi hasil panen.

“Harapan para Petani Kabupaten Pati, jatah pupuk yang disediakan bisa sesuai yang diharapkan, kemudian untuk harga pupuk non subsidi bisa dijangkau, agar kami para petani bisa sejahtera,” ungkapannya.

Editor: Mila Candra