Petani Kedelai di Pati Kesusahan Jual Hasil Panen

waktu baca 2 menit
Selasa, 21 Jan 2025 15:58 0 271 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Saat ini petani di Kabupaten Pati tak menanam komoditas kedelai lagi.

Hal ini ditengarai musim penghujan, sehingga tidak cocok untuk ditanam kedelai.

Namun, sebelumnya petani di Kabupaten Pati menanam kedelai di musim kemarau karena sangat cocok.

Akan tetapi, petani kedelai kesulitan menjual hasil panen kedelai dari Bumi Mina Tani.

Ditegaskan oleh salah seorang petani dari Desa Trimulyo, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Sucipto, sulitnya menjual kedelai lokal karena kalah saing dengan produk kedelai impor.

Apalagi, produk kedelai impor telah merajalela di pasaran saat ini.

“Untuk tantangan kalau kita usaha kedelai di sektor pasca panen dan pemasaran khususnya kedelai lokal karena persaingan dengan kita kedelai impor,” ungkapnya, Selasa, 21 Januari 2025.

Selain itu, orang yang aktif di dalam kelompok tani, menjelaskan bila upaya memasarkan kedelai lokal dibantu oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Hal ini agar penjualan kedelai lokal dapat dijual hingga ke luar daerah.

“Alhamdulillah pada saat kemarin, bantuan dari Bapanas melalui Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti), Gabung Koperasi Produsen Tahu Tempe (Gakoptindo) se-Indonesia, terima kasih selesai sudah clear semua,” ucapnya.

Selain dapat memasarkan hasil panen kedelai lokal, ia menguraikan harga kedelai yang dibantu Bapanas cenderung tinggi.

Harga kedelai lokal di tingkat petani kini Rp8.700 hingga Rp9.000 per kilogram.

“Harga sendiri untuk tahun kemarin di angka Rp8.000 sampai Rp8.500 di tingkat petani. Dengan adanya bantuan dari Bapanas, Alhamdulillah sampai Rp8.700 sampai genap Rp9.000,” papar Sucipto.

BACA JUGA :  Intensitas Hujan Tinggi, Petani di Margorejo Sambut Gembira

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini