Petani di Wilayah Tambakromo Andalkan Hujan untuk Pengairan

waktu baca 2 menit
Selasa, 4 Nov 2025 12:51 0 39 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Lahan pertanian di wilayah Kecamatan Tambakromo hampir seluruhnya bersifat tadah hujan.

DBHCHT TRENGGALEK

Pasalnya, wilayah tersebut jarang ditemukan sumber air yang mengalir konsisten untuk memberikan sumber penghidupan bagi tanaman mereka.

Oleh sebab itu, petani di Kecamatan Tambakromo mengandalkan air hujan dari langit sebagai pengairan lahan mereka.

Sehingga, kadangkala penghambat pertanian mereka adalah kelangkaan air.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh salah seorang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kecamatan Tambakromo, Iwan Kurniwan.

“Kendalanya selama musim tanam ini hanya air, Mas. Kalau bisa bikin bendungan,” ujarnya saat dihubungi Mondes.co.id, Selasa, 4 November 2025.

Sejauh ini, upaya yang dilakukan petani menunggu hujan datang dengan curah yang tinggi.

Pasalnya, itu harapan satu-satunya petani untuk mengairi tanaman mereka, apalagi saat ini mereka tengah menanam padi.

Beruntung, bagi petani yang memiliki lahan pertanian di dekat sungai ataupun sumber air, karena mereka bisa dengan mudah mengaliri lahannya dengan pompa.

“Yang dekat sungai atau sumber air, petani bisa pakai pompa,” terang Iwan.

Terdapat jaringan irigasi di sejumlah titik, seperti di Desa Wukirsari dan Pakis.

Namun, ketika tidak ada hujan, maka kondisinya tetap akan kering.

“Kalau di PU (DPUTR) pengairan banyak, Mas. Cuma kalau tidak musim hujan ya sama kering,” ungkap Iwan.

Ia juga membenarkan bahwa meski saat ini sudah masuk musim penghujan, namun curah hujan masih rendah.

Editor: Mila Candra

BACA JUGA :  Hendi Kunjungi Rembang, Serap Aspirasi Masyarakat dan Pedagang

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini