Petani Bawang Pati Khawatir Ada Komoditas Impor Ilegal

waktu baca 2 menit
Jumat, 19 Des 2025 09:35 0 73 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Isu masuknya bawang merah impor ilegal ke Indonesia, membuat petani bawang merah resah, terutama menjelang masa panen.

Harga bawang merah yang belum stabil, diperparah dengan kabar beredarnya bawang impor murah di pasaran.

Fenomena ini dikhawatirkan akan menekan harga bawang lokal hasil petani.

Ketua Asosiasi Bawang Merah Kabupaten Pati, Kasnawi, menyampaikan bahwa kondisi harga bawang merah saat ini masih karut-marut dan tidak menentu.

Ketidakstabilan harga tersebut membuat petani dan pelaku usaha bawang merah kebingungan, karena sulit memprediksi keuntungan di tengah tingginya biaya produksi.

“Sekarang ini kan mau panen, tapi ada isu-isu impor yang sangat meresahkan petani. Kami khawatir bawang impor ilegal beredar di pasaran dan berdampak langsung pada harga bawang lokal,” ujar petani asal Desa Ngurenrejo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jumat (19/12/2025).

Menurutnya, bawang merah impor tersebut dikhawatirkan masuk ke pasar tradisional dengan harga jauh lebih murah dibandingkan bawang lokal.

“Yang beredar itu informasinya bawang minipikal, bawang bombai kecil, padahal aturan dari pemerintah jelas, ukuran minimal 5 sentimeter ke atas. Kalau ini disalahgunakan dan ukurannya di bawah ketentuan, itu jelas mengganggu harga bawang petani,” tegasnya.

Kasnawi juga mengungkapkan adanya isu bawang ilegal yang disebut-sebut berasal dari Thailand.

Meski belum dapat dipastikan kebenarannya, kabar tersebut sudah terlanjur membuat petani khawatir.

“Mudah-mudahan isu itu salah, tapi kalau benar ada bawang ilegal masuk, itu sangat merugikan petani. Harganya bisa jauh di bawah biaya produksi petani kita,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Fenomena Bulan Purnama, Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa

Menanggapi keluhan petani terkait turunnya harga menjelang panen, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Bhakti Juniar Isrony, menyatakan akan berupaya mencarikan peluang distribusi pasar yang lebih luas.

Ia menegaskan akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati dan pihak terkait untuk mencari solusi atas persoalan tersebut.

Terkait isu impor ilegal bawang merah, Isrony mengaku masih melakukan penelusuran dan pendalaman.

Hingga saat ini, kabar tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.

“Masih kita pelajari lebih lanjut dan akan kita koordinasikan dengan Dinas Pertanian. Jadi belum bisa memastikan,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini