PATI – Mondes.co.id | Tepat hari ini, Rabu, 14 Februari 2024, Pemilihan Umum (Pemilu) serentak digelar di Indonesia. Momentum tersebut menjadi hari-H bagi para petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang berjibaku menyukseskan agenda pesta demokrasi 2024.
Para petugas KPPS bekerja jauh-jauh hari mempersiapkan pelaksanaan Pemilu agar lancar. Bahkan menjelang detik-detik pemungutan suara, mereka lembur dan tidak tidur supaya memastikan proses Pemilu berjalan sesuai rencana yang baik.
Beberapa petugas KPPS, ada yang rela mengesampingkan pekerjaannya demi berkontribusi pada rangkaian Pemilu serentak periode ini, seperti halnya seorang petugas KPPS asal Kabupaten Pati bernama Tya (25).
Diketahui, Tya merupakan seorang pekerja di salah satu perusahaan yang berada di Kabupaten Kudus, yang mana ia bekerja di luar kotanya.
Namun, tantangan tersebut diambil demi memperoleh pengalaman dan berpartisipasi untuk desanya, demi menjamin terlaksananya pemungutan suara.
Padahal, Tya sendiri harus bekerja pulang-pergi Pati-Kudus setiap hari. Bayangkan saja, Senin hingga Sabtu ia harus bekerja, sementara di sela-sela waktunya masih digunakan untuk memikirkan kewajiban sebagai KPPS.
“Ingin dapat pengalaman, karena kupikir kerjanya cuma di hari itu aja, ternyata sesibuk itu, dan jauh-jauh hari udah sibuk dan melelahkan. Apalagi aku bagian Sirekap, pengen berpartisipasi dalam Pemilu. Meski aku di Sirekap, tapi aku bantu yang lain juga, sama bareng-bareng ngerjainnya,” ujar wanita asal Desa Beketel, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati kepada Mondes.co.id, Rabu, 14 Februari 2024.
Gadis bernama lengkap Sulistyani mengakui, bertindak sebagai KPPS cukup berat, dirinya harus bijak membagi waktu antara bekerja menjalankan jobdesk perusahaan maupun bekerja menjalankan kewajiban sebagai panitia penyelenggara Pemilu.
Dirinya tetap berkoordinasi dengan rekan-rekannya agar bisa memudahkan pekerjaan.
Lebih lanjut, anak ke-3 dari tiga bersaudara itu bekerja sebagai host live di suatu online shop dan platform media sosial. Kemudian, Tya juga konsen di dunia konten kreator untuk endorse suatu produk.
Meski dirinya bekerja dengan sistem shift, tetapi ia tetap menjaga kondisi kebugarannya dengan rajin mengkonsumsi vitamin, istirahat cukup, dan melakukan healing.
“Pekerjaan utama jadi host live di Kudus, kadang ngonten. Cara saya bagi waktu kerjaanku fleksibel, kalau pas tanggal berapa gini saya minta tolong untuk kerja sama yang penting komunikasi sama atasan lancar. Kalau sekarang saya kerja dulu, lalu ngonten, lalu ngurus di KPPS,” kata Tya saat diwawancarai.
Ia ditempatkan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 5, Desa Beketel, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Dalam satu tim diisi 7 orang.
Sekarang, ia bersama tim tengah berjibaku menyiapkan sarana dan prasarana pemungutan suara.
“Kendala yang saya hadapi capek di badan, soalnya jadi PPS dan host live. Tantangannya capek aja, bolak-balik Pati-Kudus setiap hari. Ditambah, di media sosial, aku kerap nerima endorse. Tapi sejauh ini, berharap pelaksanaan Pemilu hanya satu putaran dan lancar biar bisa segera healing,” ujar pemilik akun media sosial @eonnigemash yang terpantau memiliki 104 ribu followers.
Wanita pekerja keras itu menginginkan Pemilu berjalan lancar, damai, dan aman. Di samping itu, perhitungan suaranya cepat selesai sehingga tidak terlalu kelelahan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar