REMBANG – Mondes.co.id | Proyek pembangunan perpustakaan umum di jalur Pantura wilayah Desa Kabongan Lor, Rembang, yang menelan biaya hampir Rp10 miliar menuai kritik dari masyarakat.
Pasalnya, perpustakaan megah ini justru tutup pada hari Sabtu dan Minggu, saat siswa sekolah memiliki waktu luang.
Warga menilai, kebijakan penutupan pada akhir pekan sangat kontraproduktif dengan tujuan awal pembangunan perpustakaan, yakni meningkatkan minat baca masyarakat, terutama kalangan pelajar.
“Gimana caranya anak-anak sekolah mau berkunjung, kalau Sabtu dan Minggu tutup?,” ungkap Ningsih, salah satu warga, pada Sabtu (4/1/2024).
Senada dengan Ningsih, Juis juga menyayangkan kebijakan tersebut.
“Padahal anak sekolah, waktu liburnya Sabtu dan Minggu. Sekarang Senin-Jumat full day di sekolah,” imbuhnya.
Menanggapi kritik tersebut, Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Rembang, Warjito, mengakui bahwa pihaknya telah menerima masukan yang sangat baik dari masyarakat.
“Itu masukan bagus dari masyarakat, untuk meningkatkan literasi,” tuturnya.
Namun, Warjito juga menjelaskan bahwa untuk membuka perpustakaan pada akhir pekan, diperlukan tambahan anggaran dan tenaga operasional.
“Perlu tenaga dan sedikit reward untuk tenaga yang membuka layanan Sabtu Minggu. Ini jadi evaluasi dan masukan bagus, akan coba kita ajukan saat pembahasan anggaran bersama DPRD,” imbuhnya.
Warjito menambahkan bahwa setidaknya dibutuhkan 3 personel untuk melayani pengunjung pada akhir pekan, yakni tenaga administrasi, petugas pencatatan dan layanan digital, serta petugas pendamping pengunjung.
“Kami sementara ini punya 5 pustakawan, Mas. Yang 3 di perpustakaan dan 2 di kantor induk,” bebernya.
Perpustakaan Umum Rembang memiliki koleksi buku sebanyak 50 ribu judul dengan berbagai genre, mulai dari buku pelajaran hingga novel.
Masyarakat dapat membaca buku di tempat atau meminjamnya untuk dibawa pulang dengan masa peminjaman maksimal satu minggu.
“Macam-macam bukunya, termasuk novel juga ada. Monggo kalau mau jadi anggota perpustakaan, bukunya bisa dibawa pulang,” kata Warjito.
Sebagai upaya meningkatkan minat baca di tengah gencarnya penggunaan gawai, pihak perpustakaan sementara ini mengundang siswa sekolah untuk berkunjung pada hari kerja.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar