TRENGGALEK – Mondes.co.id | Kabupaten Trenggalek memang kaya akan budaya dan tradisi, baik itu yang terkait dengan etnik ataupun religi.
Salah satunya adalah perayaan Hari Raya Ketupat atau Kupatan yang ada di wilayah Kecamatan Durenan dan Keluarga Kelutan, Kecamatan Trenggalek.
Budaya yang sudah berakar dan menjadi tradisi sejak ratusan tahun di kalangan masyarakat lokal tersebut, bahkan telah menjadi salah satu destinasi wisata religi tahunan.
‘Kupatan’ ini oleh sebagian kalangan bahkan dianggap sebagai puncak dari perayaan dari Hari Raya Idulfitri di bulan Syawal.
Pun begitu, di sisi pengamanan dan kelancaran tetap menjadi prioritas utama, mengingat kegiatan dimaksud selalu dibanjiri pengunjung hingga ribuan orang.
Mengantisipasi berbagai potensi yang mungkin muncul, Kapolres Trenggalek, AKBP Gathut Bowo Supriyono melalui Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polres Trenggalek, Kompol Suyono mengatakan jika pihaknya telah menyiapkan segala sesuatunya. Termasuk, rencana pengamanan gabungan bersama stakeholder terkait lain.
“Sebagai leading sektor Harkamtibmas, Polres Trenggalek telah menggelar rakoor (rapat koordinasi) bersama guna pengamanan kegiatan perayaan Hari Raya Ketupat besok (17/4) di daerah Kecamatan Durenan dan Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek,” sebut Kabagops, Selasa 16 April 2024.
Menurut dia, ratusan personel dari lintas sektoral telah disiapkan demi kelancaran serta keamanan seluruh rangkaian kegiatan. Setidaknya, ratusan personel akan diterjunkan dan terdistribusikan untuk berbagai titik.
“Polres Trenggalek menurunkan 250 anggota, Kodim 0806 ada 50 personel, SatpolPPK dan Dishub masing-masing 40 petugas serta sukarelawan dari berbagai unsur 200 orang,” imbuhnya.
Selain itu, masih kata Kompol Suyono, disiapkan pula langkah guna meminimalisir penumpukan kendaraan, sehingga menimbulkan kemacetan.
Salah satunya, opsi rekayasa lalu lintas di daerah yang punya kerawanan tinggi. Seperti pada ruas Jalan Nasional Tulungagung- Trenggalek, khususnya seputar simpang empat Durenan. Yakni, arus dari timur diarahkan ke selatan pada pertigaan timur Balai Desa Durenan (pertigaan jembatan Depot Bu Sur Soto) ke kiri menuju Desa Ngadisuko kemudian belok kanan, di jalan baru pasar hewan Durenan ke barat hingga Kantor Penyuluh Pertanian (Barat SMAN 1 Durenan).
“Rekayasa lalu lintas juga telah disiapkan, untuk Jalan Nasional timur simpang empat Durenan akan dialihkan agar mampu mengurai potensi kemacetan,” jelas Kompol Suyono.
Sedangkan upaya antisipatif area kota, sambung dia, ada strategi pengalihan ketika diperlukan. Kendaraan dari arah Tulungagung sesampainya di ‘traffic light’ (simpang tiga Jarakan) nanti agar belok kiri tembus simpang empat Karangan, kemudian ke kanan menuju Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu.
Di pertigaan Nglongsor bisa mengambil jalur ke kiri arah Ponorogo atau ke kanan untuk tujuan kota sesuai jalur reguler.
“Sudah disiapkan rambu-rambu arah sekaligus petugas di lapangan untuk mengatur lalu lintas,” ujarnya.
Yang tidak kalah penting, Kabagops ramah ini tetap menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dan waspada. Apalagi, dalam moment Hari Raya serta libur panjang dipastikan ada peningkatan volume kendaraan di jalanan.
“Jangan lengah saat berkendara, hati-hati dan waspada. Istirahat yang cukup ketika merasa lelah. Jaga jarak aman, berikan hak orang lain sekaligus pastikan kelayakan kendaraan dan kelengkapan surat-suratnya,” imbau Kompol Suyono.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar