JEPARA – Mondes.co.id | Ratusan keris dan mata tombak dipajang dalam pameran pusaka di Pendopo Kabupaten Jepara. Kegiatan berlangsung, sejak Sabtu, (25/5/2024).
Pameran digelar oleh Perkumpulan Pelestari Tosan Aji Jepara (PPTAJ). Digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu, tepatnya pada tanggal 25 dan 26 Mei 2024.
Sekitar 200 bilah keris dan tombak dari berbagai daerah di Indonesia dipamerkan dalam kegiatan ini.
Panitia pameran dan edukasi Ricardo Gerit Zaal mengatakan, salah satu alasan mengapa pameran ini digelar di Jepara yaitu untuk mencari jejak Empu atau pembuat keris di Jepara.
“Jepara mempunyai Empu pembuat keris. Diduga berasal dari Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan,” kata Ricardo, Minggu (26/5/2024).
Dugaan tersebut berasal dari catatan tahun 1820-1910 yang ditulis Dr. Isaac Groneman.
Dalam tulisan menyebut senintempa pamor atau motif yang terdapat dalam bilah keris masih ditemukan di beberapa tempat yang ada di Pulau Jawa.
Salah satunya di wilayah Semarang, ditemukan satu orang Empu di Kabupaten Kudus dan dua orang di Kabupaten Jepara.
“Sebenarnya di Jepara memiliki dua Empu yang makamnya ditemukan di Desa Tegalsambi,” kata dia.
Berdasarkan dugaan tersebut, kemudian diadakan paneran dengan menghadirkan keris dari berbagai daerah untuk melihat ciri khas keris Jepara dengan keris di daerah lainnya.
“Kita ingin mengumpulkan material, ciri khas dari Empu di Jepara ini,” katanya.
Asisten I Sekda Jepara Ratib Zaini mengajak masyarakat tetap menjaga, seta merawat budaya supaya bisa memajukan wilayah Kabupaten Jepara.
“Kita akan dalami. Jika memang ada permintaan nanti Empu Tegalsambi dijadikan aset daerah,” kata dia.
Menurut sesepuh PPTAJ K.H Fadullah, acara ini sudah ditunggu oleh PPTAJ. Bahwa Jepara tidak hanya dikenal sebagai Kota Ukir, tetapi juga sebagai Empu pembuat keris.
“Salah satu tujuan pameran ini untuk mengangkat Empu lokal dan mendata keris Empu di Jepara,” katanya.
Acara yang mengangkat tema “Gaungkan Empu Jepara Punya” menampilkan sekitar 200 bilah keris. Bahkan salah satu keris pernah ditawar hingga Rp1,5 miliar.
Pameran ini juga banyak dihadiri dari paguyuban Jepara, Kudus, Pati, Demak, Solo, Jogja, Bojonegoro, dan Ponorogo.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar