SEMARANG – Mondes.co.id | Polri sangat memahi peranan media sosial (medsos) tak terpisahkan dengan masyarakat saat ini.
Adanya medsos, diyakini sangat membantu Polri dalam menyebarkan informasi dengan cepat dan luas kepada publik.
Utamanya dalam situasi darurat, bencana alam, atau kejadian penting, kepolisian dengan cepat bisa memberikan informasi terkini kepada masyarakat dalam waktu real.
Sadar akan pentingnya peranan medsos, Polda Jateng dan Korsahli Kapolri Bidang Manajemen menggelar sosialisasi pemahaman penggunaan medsos bagi anggota Polri di Legacy Convention Hall Semarang, Selasa (11/6/2024).
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Drs. Agus Suryonugrogo, mengatakan di era digital sekarang ini, publik tidak bisa lagi mengabaikan pengaruh medsos dalam kehidupan sehari-hari.
“Penggunaan media sosial yang bijak dan bertanggung jawab adalah kunci untuk menjaga keamanan dan ketertiban di dunia maya, serta mencegah penyebaran informasi yang tidak benar,” ujarnya membacakan sambutan dari Kapolda Jateng.
Ketua Tim, Irjen Pol Adi Derian Jayamarta, menyoroti peran Kepolisian dalam mendidik masyarakat tentang penggunaan media sosial yang positif dan produktif.
Ia juga menggarisbawahi beberapa tantangan yang dihadapi dalam menangani penyalahgunaan media sosial.
“Media sosial bagaikan pisau yang bermata dua, di satu sisi platform ini menawarkan segudang manfaat seperti terjalinnya hubungan komunikasi, penyebaran informasi, hingga untuk menjalankan bisnis,” terangnya.
“Dan di sisi lain, penyalahgunaan media sosial dapat mengakibatkan hal fatal seperti penyebaran hoax, ujaran kebencian, cyber bullying, bahkan tindak pidana,” imbuhnya.
Menurut Irjen Adi, Polri harus mampu menyesuaikan strategi dalam mengelola informasi publik secara efektif, karena penggunaan media sosial dapat mengubah penyebaran informasi operasional, di mana Kepolisian memiliki kontrol yang ketat terhadap informasi yang dikeluarkan.
“Oleh karena itu, setiap personel Polri harus bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial, setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem digital yang sehat dan kondusif,” tegasnya.
“Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa setiap informasi yang disebarkan telah terverifikasi kebenarannya. Karena penyebaran berita palsu atau hoax tidak hanya merugikan individu, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas ketertiban umum,” lanjutnya.
Irjen Adi Deriyan mengingatkan untuk tidak terjadi lagi pelanggaran yang kemudian menjadi viral di media sosial, konten yang tidak sesuai dengan norma, dan nilai-nilai di Kepolisian.
“Maka dari itu, era digital yang terus berkembang, pemahaman penggunaan media sosial bagi anggota, perlu diberikan secara berkala, mengingat viralitas media sosial memiliki potensi besar dalam mempengaruhi opini publik, dan memicu reaksi cepat dari masyarakat,” pesannya.
Ia juga mengingatkan, setiap personel Kepolisian harus mampu menghadapi tantangan, juga dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan akurasi dan kecepatan yang sama, dengan penyebaran informasi di media sosial dalam konteks menjaga ketertiban masyarakat.
“Polri memerlukan strategi manajemen media yang efektif, strategi ini penting untuk menciptakan keamanan, serta mencegah penyebaran issue yang dapat mengganggu ketertiban,” urainya.
“Harus meningkatkan kepastian komunikasi untuk dapat menjaga kepercayaan masyarakat dan meminimalisir penyebaran informasi yang salah atau menjurus ke fitnah,” tandasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar