dirgahayu ri 80

Perahu di Rembang Tenggelam Dihantam Ombak Besar, Nelayan Rugi Ratusan Juta Rupiah

waktu baca 2 menit
Kamis, 30 Jan 2025 19:09 0 342 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Perahu milik Shodikin, seorang nelayan asal Desa Karanganyar, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, tenggelam setelah dihantam ombak besar pada Kamis (30/1/2025) dini hari.

Kejadian ini mengakibatkan Shodikin kehilangan mata pencaharian dan mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Saat ditemui di sekitar lokasi tenggelamnya perahu, Shodikin tampak  menyaksikan bangkai perahu dan jaring tangkapnya yang tersangkut di sejumlah tiang Jetty Dermaga Pelabuhan Desa Karanganyar.

Perahu beserta seluruh peralatan tangkap ikan di dalamnya tenggelam ke dasar laut, meninggalkan Shodikin dalam kesedihan dan keputusasaan.

“Kejadiannya sekitar pukul 03.00 WIB, pagi tadi. Saat itu ombak besar dan angin kencang,” ujar Shodikin (48) dengan nada sedih.

“Perahu mini saya satu-satunya ini tenggelam setelah digulung ombak,” keluhnya.

Akibat kejadian ini, Shodikin mengaku mengalami kerugian yang sangat besar.

Ia memperkirakan kerugiannya mencapai Rp120 juta, termasuk 4 mesin perahu dan semua alat tangkap yang ada di dalamnya.

“Saya mengalami kerugian sebesar seratus juta lebih. Kira-kira total mencapai Rp120 juta kerugian yang saya alami. Termasuk ada 4 mesin perahu,” jelasnya.

Shodikin berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban yang ia tanggung.

Ia berharap, perahu dan peralatan tangkap ikannya yang tenggelam mendapat perhatian dari pihak terkait.

“Semoga ada bantuan dari pemerintah, agar perahu beserta semua isi perangkat penangkap ikan yang tenggelam mendapat perhatian,” harapnya.

Sementara itu, di tempat yang berbeda, seorang nelayan lain asal Desa Karangsekar, Alim, menjelaskan bahwa musim barat biasanya disertai gelombang besar dan angin kencang.

BACA JUGA :  Gelar Paripurna, DPRD Pati Kembali Suarakan Raperda Pertanian

“Musim barat dan angin kencang biasanya berjalan selama 4 bulan, termasuk saat ini adanya gelombang ombak besar,” tuturnya.

Alim juga berharap pemerintah memberikan tempat sandar perahu yang memadai, agar nelayan dapat terhindar dari risiko kerusakan akibat ombak besar.

“Seharusnya pemerintah memberikan tempat sandar perahu yang cukup memadai agar perahu nelayan aman dari ombak saat sandar,” pungkasnya.

Kejadian yang menimpa Shodikin ini menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi oleh para nelayan dalam mencari nafkah di laut.

Kondisi cuaca yang ekstrem dan gelombang besar, dapat mengancam keselamatan mereka dan menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini