PATI – Mondes.co.id | Puji Hartatik, seorang pengrajin asal Kabupaten Pati yang merancang motif melalui metode ecoprint.
Wanita yang tinggal di Kelurahan Pati Wetan ini, memulai usaha tersebut sejak 2017, usai dirinya purna tugas dari jabatannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dengan kondisi ala kadarnya, owner Kain Ecoprint Pati itu bergeliat melalui masa tuanya dengan kesibukan yang positif.
Tak ingin duduk manis menikmati dana pensiunan, ia justru punya misi berkarya sampai detik ini.
“Pada tahun 2017, awalnya hanya coba-coba dengan modal cuma Rp200 ribu, tapi ternyata ada yang tertarik, jadi kami terus kembangkan. Kami juga harus meningkatkan pengetahuan karena bidang ini terus berkembang,” kata perempuan yang beralamatkan di Gang Mertokusuman, Senin, 15 Juli 2024.
Dirinya mengangkat konsep lingkungan, karena bahan dasar alaminya berasal dari daun jati. Produknya ini ramah lingkungan, karena menggunakan pewarna alami dengan motif menyerupai dedaunan.
“Tujuannya ramah lingkungan karena Ecoprint itu dibuat dari bahan-bahan alami, pewarnanya misalnya menggunakan daun jati. Motif dari daun-daunan, untuk yang paling bagus itu daun jati,” jelasnya.
Hingga kini, ia masih bereksperimen dengan berbagai jenis daun untuk menemukan motif yang ideal untuk kain ecoprint.
Demi mendapatkan motif yang sempurna, ia bahkan rela menanam daun-daun tersebut di halaman rumahnya sendiri.
“Untuk ecoprint, menanam di pekarangan kita sendiri. Kami tidak mencari, tetapi kita menanam di halaman,” ucapnya.
Untuk memperdalam pengetahuannya, Puji Hartatik rela mengikuti workshop online di masa tuanya.
Ia beralasan bahwa perlu terus mengikuti perkembangan teknik pembuatan ecoprint.
Ia memiliki dua teknik yang saat ini diterapkan, yaitu teknik pounding atau dipukul dan teknik steaming atau dikukus.
Menurutnya, tak seluruh kain bisa digunakan membuat dasar ecoprint, ada jenis yang paling bagus untuk membuat kain ecoprint, salah satunya kain katun dan kain sutera.
Ia ingin pemerintah daerah (Pemda) mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kain ecoprint supaya lebih terkenal luas.
Sejauh ini, pemasaran kain ecoprint buatan Puji Hartatik melalui jejaring sosial. Kerap kali, kainnya mengikuti pameran di berbagai kota besar, seperti Jakarta.
“Oleh karena itu, kita membutuhkan dukungan dari pemerintah setempat, karena tanpa dukungan tersebut, ecoprint di Pati tidak akan berkembang,” ungkapnya.
Perlu diinformasikan, produknya dijual dengan harga mulai dari Rp250.000 hingga Rp300.000.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar