Foto: Penemuan mayat di area persawahan Desa Kasreman, Kecamatan Rembang (Mondes/Supriyanto) REMBANG – Mondes.co.id | Sesosok mayat laki-laki yang sudah membusuk ditemukan di area persawahan Desa Kasreman, Kecamatan Rembang, pada Jumat, 12 September 2025, sekitar pukul 08.30 WIB.
Penemuan ini memicu kerumunan warga dan langsung dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Kapolsek Rembang Kota, AKP AL Sutikna, menjelaskan bahwa pihaknya segera bergerak ke lokasi setelah menerima laporan pada pukul 10.00 WIB.
Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), petugas langsung melakukan olah TKP, namun tidak menemukan kartu identitas yang bisa mengungkap jati diri korban.
Berdasarkan keterangan saksi, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Sumani (73), seorang warga Desa Ketangi, Kecamatan Pamotan.
Saat itu, Sumani sedang mencari rumput di area perbatasan antara Desa Kasreman dan Desa Ketangi.
Ia mencium bau busuk yang sangat menyengat.
Rasa penasaran mendorongnya untuk menelusuri sumber bau tersebut, hingga akhirnya ia menemukan sesosok mayat pria yang sudah dalam kondisi membusuk.
”Saksi kemudian pulang dan memberitahu warga lain. Posisinya (mayat) berada di Desa Kasreman Kecamatan Rembang, tapi yang punya lahan adalah warga Desa Ketangi Kecamatan Pamotan. Lokasi ini memang berada di perbatasan antar kecamatan,” ujar Kapolsek Sutikna.
Saat berita penemuan mayat ini menyebar, banyak warga yang datang ke lokasi.
Beberapa di antaranya menduga bahwa korban adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang sering terlihat di sekitar wilayah tersebut.
Dugaan ini muncul karena kondisi korban yang tidak terawat dan tidak adanya identitas yang melekat.
Guna memastikan penyebab kematian dan identitas korban, mayat tersebut segera dievakuasi dan dibawa ke kamar jenazah RSUD dr. R. Soetrasno Rembang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal dari dokter Puskesmas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Diperkirakan, korban telah meninggal dunia sekitar satu minggu sebelum ditemukan.
”Kondisi mayat bagian kulit kepala belakang sudah mengelupas akibat proses pembusukan. Informasi dari warga sekitar, korban diduga ODGJ, tapi kepastiannya masih menunggu hasil pemeriksaan,” terang Kapolsek.
Jika hasil pemeriksaan memastikan korban adalah ODGJ dan tidak ada anggota keluarga yang datang untuk mengakui jenazahnya, pihak RSUD akan mengambil langkah untuk memakamkannya.
Rencananya, jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum Krapyak, Rembang, pada Jumat sore ini.
Penanganan ini dilakukan untuk memastikan jenazah mendapatkan perlakuan yang layak dan tidak terlantar.
Pihak kepolisian tetap mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri serupa untuk segera melapor.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar