Pencari Kerja Jepara Dibekali Keterampilan Khusus

waktu baca 2 menit
Rabu, 29 Jan 2025 18:48 0 216 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Para pencari kerja di Kabupaten Jepara dibekali dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi sebelum benar-benar turun ke dunia kerja.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja Diskopukmnakertrans Jepara Nur Zaenuddin mengatakan, selain ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi, pencaker harus mempunyai kecakapan khusus agar memiliki daya saing dalam dunia industri maupun berwirausaha mandiri.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melalui UPTD BLK Diskopukmnakertrans melakukan pelatihan berbasis kompetensi 2025, bagi pencaker di Jepara. Kegiatan ini dibiayai oleh APBN tahap I tahun 2025.

“Kemarin kami menggelar pelatihan yang terbagi menjadi tiga kejuruan, yaitu pelatihan menjahit pakaian wanita dewasa 1 paket, merias wajah 1 paket dan pembuatan roti dan kue 1 paket dengan masing-masing paket kejuruan terdiri dari 16 peserta,” kata dia, Rabu (29/1/2025).

Total keseluruhan berjumlah 48 peserta dengan sebanyak 30 persen materi berupa teori dan 70 persen berupa praktik.

Tujuan lainnya ialah untuk mengungari angka pengangguran di Kabupaten Jepara, serta menbantu mengentaskan kemiskinan yang ada di wilayah ini.

“Sasaran utama ialah para pencari kerja, dan untuk pelatihan dengan APBN ini boleh dari peserta non Jepara. Kalau nanti pelatihan dengan APBD harus warga Jepara,” kata Zaenuddin.

Salah satu hal yang sangat menonjol dari masalah ketenagakerjaan adalah masalah pengangguran yang terjadi karena ketidakseimbangan antara pencari kerja dan kebutuhan tenaga kerja yang diperkirakan akan berlanjut.

Ia menyebutkan jika peserta pada pelatihan kali ini, semuanya warga Jepara.

BACA JUGA :  OTW Popda Tingkat Keresidenan, 14 Pesilat Pati Siap Tarung Bawa Kejayaan

Sebelumnya pihaknya sudah mensosialisasikan terkait kegiatan ini melalui flyer, instagram BLK Jepara dan media sosial lainnya.

Zaenuddin menegaskan jika jauh sebelum mengadakan pelatihan ini, pihaknya telah melakukan Training Need Analysis (TNA) terlebih dahulu di bidang industri dan usaha guna melihat peluang yang ada. Sehingga nantinya output dan outcome dari kegiatan ini berimbang.

“Dari hasil analisa tersebut, maka pelatihan tahap I ini terbagi tiga bidang kejuruan berdasarkan kebutuhan,” tambahnya.

Pada akhirnya nanti, para peserta mendapatkan sertifikat pelatihan dari BLK setelah selesai mengikuti kegiatan.

Namun, untuk sertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), para peserta harus mengikuti uji kompetensi terlebih dahulu, jika lolos akan mendapatkannya.

“Sertifikat BNSP ini bisa digunakan saat melamar kerja, dan bisa menjadi prioritas. Sertifikat ini juga bisa dipakai untuk melamar kerja di Asia Tenggara, tidak hanya di Indonesia saja,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini