PATI – Mondes.co.id | Bertani menggunakan sistem tumpang sari di Kabupaten Pati saat ini sulit ditemukan.
Namun, hal ini dimanfaatkan oleh pemuda 21 tahun asal Dukuh Ngaliyan, Desa Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati bernama Nelwan Vico Alexa.
Ia melakukan inovasi pertanian dengan menerapkan sistem tumpang sari di lahan miliknya.
Saat ini, ia menanam dua jenis tanaman sekaligus, yaitu anggur dan tanaman kembang kol.
Perlu diinformasikan, sistem tumpang sari merupakan sistem penanaman dalam rentan waktu yang hampir sama dalam satu lahan.
Sehingga, ia bisa menanam dua jenis tanaman berbeda di petak kebun yang dimiliki.
Sebelum menanam kembang kol dan tanaman anggur, ia sempat menanam melon dengan hasil maksimal.
Di samping itu, dia juga pernah menanam beberapa jenis tanaman, seperti cabai dan jagung.
“Sebelum menanam bunga kol ini, juga menanam melon (satu tahun menanam melon) terus ganti bulan menanam cabai, terus beberapa kali jagung,” tuturnya beberapa waktu yang lalu.
Semenjak bertani menggunakan sistem tumpang sari, Nelwan sudah bisa menikmati hasil dari tanaman kembang kol.
Menanam tanaman kembang kol sudah tiga kali ini dan hasilnya maksimal.
Hasil dari kembang kol tersebut dijual dengan sistem online yang menyasar ke tetangga sekitar rumah maupun pesanan untuk katering.
“Menanam kembang kol selama enam bulan yang lalu. Penjualannya itu via online diposting status WhatsApp, lancar sampai nolak-nolak, ini juga panennya bertahap selang tiga hari sekali kadang panen,” ungkapnya.
Untuk diketahui,tanaman kembang kol yang ditanam di atas lahan tanaman anggur baru berusia 15 hari.
Sambil menunggu panen, Nelwan bakal memperluas tanaman anggurnya.
“Ke depan anggur, keren lebih ringan,” ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya mengajak para anak muda untuk bertani sistem tumpang sari, lantaran hasilnya dapat lebih maksimal.
“Ini prospek, karena ini jarang yang menanam,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar