REMBANG – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang bergerak cepat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan bagi keluarga kurang mampu.
Terbaru, Pemkab Rembang telah secara resmi mengusulkan lokasi atau lahan strategis kepada desk pusat di Kementerian Sosial (Kemensos) untuk pembangunan Sekolah Rakyat (SR).
Kepastian ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Rembang, Prapto Raharjo, saat dikonfirmasi oleh Media pada Kamis (24/4/2025).
Prapto mengungkapkan bahwa lahan seluas 5,3 hektare yang diusulkan berlokasi di Desa Kaliombo, Kecamatan Sulang.
Menariknya, lahan tersebut merupakan aset milik Dinas Pertanian dan Pangan (Dintampan) dan memiliki aksesibilitas yang baik, karena berada di jalur utama Jalan Rembang-Blora.
Saat ini, Pemkab Rembang tengah menanti kedatangan tim survei dari pusat untuk meninjau dan mengevaluasi kelayakan lahan yang telah diajukan.
Prapto menjelaskan bahwa salah satu persyaratan mendasar untuk pendirian SR adalah ketersediaan lahan minimal seluas 5 hektare.
Hal ini dikarenakan SR akan dibangun sebagai sebuah komplek pendidikan yang komprehensif dengan berbagai fasilitas penunjang.
“Sekolah Rakyat ini nantinya akan menjadi komplek sekolah yang lengkap, mulai dari gedung belajar mengajar, kantor guru dan Tata Usaha (TU), laboratorium, hingga asrama murid dan berbagai fasilitas olahraga,” terang Prapto.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa SR Rembang direncanakan menjadi sekolah lanjutan yang menaungi jenjang pendidikan SD, SMP, hingga SLTA, sehingga kebutuhan lahan yang luas menjadi krusial.
Meskipun demikian, Prapto memperkirakan bahwa pembangunan fisik SR Rembang kemungkinan belum dapat direalisasikan pada tahun ini.
Namun, ia menegaskan pentingnya keberadaan SR di Kabupaten Rembang, mengingat angka keluarga tidak mampu di wilayah yang dikenal sebagai penghasil garam ini masih cukup tinggi, mencapai sekitar 164.000 jiwa.
“Keberadaan Sekolah Rakyat di Rembang ini sangat penting. Sekolah ini diperuntukkan khusus bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Nantinya, seluruh siswa akan tinggal di asrama dalam komplek sekolah dan seluruh biaya pendidikan akan ditanggung secara gratis,” pungkas Prapto dengan penuh harap.
Pihaknya berharap agar desk pusat yang melibatkan Kemensos, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU), serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dikdasmen) dapat memberikan prioritas pembangunan SR di Rembang.
Langkah proaktif Pemkab Rembang ini tentu menjadi angin segar bagi harapan terciptanya pendidikan yang lebih inklusif dan merata di Kabupaten Rembang.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar