PATI – Mondes.co.id | Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) sukses digelar di Kabupaten Pati. Kegiatan puncaknya telah selesai pada 17-19 Oktober 2023 kemarin. Sebanyak 23 sekolah dari jenjang SD dan SMP ikut memeriahkan puncak program GSMS di halaman Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Pati.
Program yang sudah berlangsung sejak 2017 itu merupakan agenda kolaborasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati menjadi pihak yang mengeksekusi program tersebut di tingkat daerah.
Menurut Sekretaris Disdikbud Kabupaten Pati, Paryanto, sudah enam kali Bumi Mina Tani mendapat kesempatan menyelenggarakan GSMS. Program tersebut bertujuan menyediakan pengajar seni bagi sekolah yang minim tenaga kependidikan di bidang studi seni budaya.
“Karena banyak sekolah yag kekurangan guru seni budaya, maka program GSMS bertujuan memberikan kekurangan yang dimiliki oleh sekolah, khususnya guru seni budaya,” ucapnya saat ditemui Mondes.co.id di ruangannya, Jumat, 20 Oktober 2023.
Lebih lanjut, program GSMS juga memiliki tujuan menekankan adanya simbiosis antara seniman dengan satuan pendidikan. Menurut Paryanto, keduanya saling berkaitan untuk meregenerasi seni dan budaya lokal Kabupaten Pati.
“Tujuan selanjutnya menciptakan hubugan seniman dengan sekolah bahwa sekolah butuh seniman, dan seniman butuh sekolah. Pelu ada regenerasi seniman di Pati agar budaya tetap lestari,” imbuhnya.
Program GSMS menargetkan output jiwa-jiwa siswa yang mengenal dan mampu mempraktikkan seni budaya Kabupaten Pati. Pihaknya menegaskan bahwa GSMS tidak memaksa anak didik menjadi seniman, tetapi program yang digagas pemerintah pusat tersebut, membawa anak didik dapat mengenal dan melestarikan kebudayaan nenek moyang yang adi luhung.
“Anak didik bisa mengerti seni budaya lokal. Mereka bisa mengerti, melakukan, dan mempraktikkan. Kami tak menciptakan anak menjadi seniman tetapi hanya membawa mereka untuk mengerti dan mementaskan seni budaya agar tetap lestari,” pungkas Paryanto.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar