PATI – Mondes.co.id | Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntamah menganggap keberadaan Kurikulum Merdeka di sekolah tak serta merta menjawab permasalahan yang terjadi pada kegiatan belajar-mengajar
Menurutnya kehadiran kurikulum baru seharusnya bisa memperbaiki kekurangan kurikulum lama yang sudah diganti bukan malah memperumit. Menurut Muntamah keberadaan Kurikulum Merdeka mempersulit guru membagi waktu antara mengajar dan tugas-tugas pertanggungjawaban administrasi sekolah.
“Apakah kurikulum merdeka sudah mengacu pada tenaga pendidik yang terbentur masalah administrasi. Kalau seorang guru terbebani masalah administrasi maka penyampaian kepada murid pasti akan terpengaruh dan tidak maksimal,” ungkap Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa saat dihubungi Mondes.co.id, Rabu 26 Juli 2023.
Menurut pandangan Muntamah, Kurikulum Merdeka harus mencerminkan kemerdekaan bagi tenaga pendidik alias guru. Tugas utama guru adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga harus bisa melakukan transfer knowledge dan transfer value dengan optimal kepada siswa.
“Namanya Kurikulum Merdeka seharusnya ada fungsi-fungsi yang lebih maksimal untuk guru bisa memperhatikan murid, sehingga transfer nolid kepada murid bisa maksimal,” ujarnya.
Keharusan melengkapi tugas administrasi yang jelimet menyebabkan kualitas pembelajaran di kelas berkurang.
“Bisa-bisa guru dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa akan tidak maksimal. Harus fokus lebih dulu jangan dicampur adukan, ” tandas Muntamah.
Sebagai informasi Kurikulum Merdeka bakal diterapkan secara menyeluruh pada tahun pelajaran 2023/2024. Kurikulum ini akan menggantikan Kurikulum 2013. (ADV/Vin/Sing)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar