PATI – Mondes.co.id | Pada Pertandingan antara Persatuan Sepakbola Jayapura (Persipura) melawan Persatuan Sepakbola Indonesia Pati (Persipa), Rabu, 5 Februari 2025 lalu tepatnya di Stadion Mandala, kapten tim Persipura Jayapura melakukan tindakan tak terpuji terhadap punggawa Persipa Pati.
Boaz Solossa terpantau memukul hingga menendang pemain Laskar Saridin, Ahmed Syuhada saat berlangsungnya laga lanjutan babak play-off degradasi Liga 2 Indonesia musim 2024/2025.
Hingga hari ini, Kamis, 13 Februari 2025, kondisi pemain tersebut masih belum pulih.
Sehingga Ahmed Syuhada masih menjalani perwatan intensif di Rumah Sakit Kelurga Sehat (RS KSH) Pati.
Pelatih Kepala Persipa Pati, Bambang Nurdiansyah menyayangkan kejadian waktu itu.
Padahal pemukulan yang dilakukan terhadap anak asuhnya berjarak dekat dengan wasit, ia mempertanyakan kinerja wasit yang tidak mengganjar kartu merah kepada sang pemain yang melakukan tindakan tak sportif.
“Ahmed dipukul Boaz, ditendang di depan wasit harusnya kartu merah. Kalau jaraknya 5 atau 10 meter, bisa saja wasit ada alasan ndak lihat, lha ini setengah meter berjejer,” ungkapnya kepada awak media, Rabu, 12 Februari 2025.
Ia kecewa dengan langkah yang diambil pengadil lapangan bernama Nugroho Supriyanto.
Pasalnya, langkah yang dipilih sang wasit hanya mengeluarkan kartu kuning dari sakunya untuk pemain senior Boaz Solossa yang jelas-jelas bertindak arogan pada pemain.
Akibat dari kejadian itu, membuat kerugian bagi Persipa Pati.
Ahmed Syuhada sampai saat ini masih cedera, bahkan kondisinya sampai sering mengalami pusing dan dilakukan rontgen.
“Ahmed perawatan cedera, kini rontgen,” ucap pelatih dengan sapaan Banur tersebut ketika konferensi pers.
Ahmed Syuhada merupakan pemain berposisi gelandang bertahan di klub kebanggaan warga Pati itu.
Kini ia harus absen tidak melakoni beberapa pertandingan lantaran masih cedera.
Pada pertandingan itu berkesudahan dengan skor 1-1. Dan pada laga sore nanti, Persipa Pati kembali berjumpa Mutiara Hitam. Kali ini pertandingan berlangsung di Stadion Joyokusumo Pati.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar