SEMARANG – Mondes.co.id | Dalam rangka menuntaskan mata kuliah Projek Kepemimpinan, mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar pelatihan keterampilan produk dari bahan kawat bulu.
Kegiatan tersebut berlangsung di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mlatiharjo 02 Kota Semarang dengan diikuti oleh siswa/siswi kelas V SDN Mlatiharjo 02 Kota Semarang yang dimulai pada 8 Agustus 2024 lalu hingga pekan depan.
Diketahui, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas peserta didik dalam memanfaatkan kawat bulu sebagai media kerajinan yang unik dan inovatif.
Itu sebabnya, kawat bulu dijadikan sebagai media utama dalam menciptakan sebuah produk yang berkualitas.
Siswa/siswi dapat membentuk, melipat, dan menyambung kawat bulu untuk menghasilkan berbagai bentuk dan desain.
Pelatihan keterampilan kawat bulu pun memberi kesempatan peserta didik mengembangkan ide kreatif mereka dan menerapkannya dalam sebuah kerajinan, hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia Pelatihan Keterampilan Kawat Bulu, Wisnu Cahya Mukti saat memberikan keterangan kepada Mondes.co.id, Selasa (3/9/2024).
Menurutnya, pelatihan ini mengajarkan cara membuat hasil kerajinan yang lebih awet dan menarik melalui karya mereka sendiri.
Karya-karya tersebut bisa berupa aksesoris, dekorasi, ataupun miniatur.
“Kami berharap kegiatan pelatihan kerajinan dari kawat bulu dapat meningkatkan kreativitas serta keterampilan peserta didik,” ujarnya saat ditanya pasca kegiatan.
Para peserta sangat antusias menerima kedatangan mahasiswa, serta mereka berpartisipasi langsung dalam praktik membuat kerajinan dari kawat bulu.
Pada kegiatan pertama, siswa diberikan pemahaman mengenai pelatihan yang dipaparkan. Selanjutnya, peserta didik diajak membuat jepit rambut, gantungan kunci, bando, dan bros hijab.
Berikutnya, kegiatan pengemasan produk sekaligus sosialisasi pemasaran produk yang sudah jadi.
Siswa mengemasnya menggunakan plastik packing dan menambahkannya dengan sticker label agar lebih menarik.
Setelah itu mereka dapat menjual hasil karyanya di lingkungan sekolah dengan menawarkannya ke teman-temannya ataupun menjualnya di koperasi sekolah.
“Kegiatan pertama yaitu sosialisasi mengenai pelatihan kawat bulu, kami memberikan penjelasan materi alat bahan yang akan digunakan pada saat pelatihan. Kegiatan yang kedua pelatihan pembuatan jepit rambut, gantungan kunci, bando, dan bros hijab yang diikuti oleh semua siswa kelas V sebanyak 28 siswa,” ujarnya.
“Lalu pengemasan produk dan sosialisai serta praktik pemasarannya di lingkungan sekolah. Selain itu, acara ini juga dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan pada usia dini,” imbuh Wisnu.
Pelatihan ini membutuhkan kerja sama, karena pelaksanaannya dibagi ke dalam empat kelompok.
Program ini mengajarkan keterampilan kreatif dan teknis, yang dapat meningkatkan kemampuan problem solving dan inovasi.
“Output dari pelatihan ini di antaranya pengembangan kreativitas, peningkatan keterampilan motoric halus, pembelajaran mandiri maupun kolaboratif, peningkatan konsentrasi serta kesabaran, menghasilkan produk kerajinan peserta didik, pemahaman tentang seni estetika, dan penghargaan terhadap kerajinan tangan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, penggagas kegiatan ini merupakan Kelompok 3 PGSD-C yang meliputi Wisnu Cahya Mukti sebagai ketua, Dewi Astuti sebagai sekretaris, Ani Febrianingsih sebagai bendahara, Sistia Ningrum sebagai perlengkapan, Ni’am Fikriyatun Fitriyyah sebagai seksi acara, Ikvina Alrin sebagai seksi konsumsi, Ratih Kusuma Dewa sebagai seksi dokumentasi, Mediani Laras Wibowo sebagai humas, serta Firda Cintya Bella sebagai penanggung jawab utama kegiatan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar