Peduli Lingkungan, Tokoh Masyarakat  Ngulanwetan Inisiasi Perbaiki Talud Ambrol

waktu baca 2 menit
Senin, 28 Jul 2025 07:03 0 76 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Dikarenakan erosi aliran air cukup deras, beberapa bagian talud penahan tebing di wilayah Desa Ngulanwetan, Kecamatan Pogalan, Trenggalek ambrol hingga menggerus sebagian badan jalan.

Jika dibiarkan, dampak yang ditimbulkan akan lebih parah, bahkan berpotensi mempengaruhi kerusakan struktur bangunan masjid di seberangnya.

Termasuk, beberapa rumah warga sekitar yang berdekatan dengan lokasi.

Mengetahui hal tersebut, Sukar Sholikin seorang tokoh yang juga anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) setempat, berinisiasi mengajak lingkungan bergotong-royong melakukan perbaikan secara mandiri.

Dikatakan olehnya, bahwa melalui musyawarah mufakat akhirnya disepakati, untuk pekerjaan dimaksud akan dikebut bersama.

Meski mengenai dukungan material, diupayakan melalui iuran dan sumbangan sukarela.

“Mengingat dampak yang ditimbulkan ke depan akan meluas, maka disepakati bersama untuk dilakukan gotong royong memperbaiki talud itu,” ungkapnya, kemarin.

Menurut Sukar Sholikin, kerukunan di daerah tersebut masih sangat bagus, sehingga tidak menjadikan kendala.

Bahkan, tanpa diminta secara bergantian masyarakat membantu memberikan support makanan serta minuman bagi para pekerja.

Sedangkan untuk proses pembangunannya sendiri, didukung sejumlah tukang lokal yang sudah profesional.

“Alhamdulillah, dimulai hari ini pekerjaan sudah berjalan. Sedikitnya ada 50-an warga yang turut ambil bagian dengan dukungan beberapa tukang bangunan lokal profesional,” imbuh Sholikin.

Diharapkan, lanjut dia, dengan kebersamaan dan guyup rukunnya masyarakat, progres pembangunan talud tersebut bisa sesegera mungkin diselesaikan.

Walaupun tidak ada support dari pemerintah desa, dirinya yakin dengan gotong-royong mampu menjadi solusi di tengah rumitnya mekanisme administrasi penganggaran di birokrasi.

BACA JUGA :  Pantura Demak-Semarang Lumpuh Total Sejak Pagi

“Melalui gotong-royong, saya yakin mampu menjadi solusi ketika mekanisme administrasi penganggaran di birokrasi terlalu rumit. Apalagi, tingkat urgensinya cukup tinggi,” tandasnya.

Sukar Sholikin berharap, melalui kegiatan ini, ke depannya pemerintah di semua level bisa lebih peduli, sekaligus mampu memprioritaskan program sesuai skala prioritas.

Apalagi, menyangkut kepentingan serta dampak ikutan yang luas.

“Semoga ke depannya, pemerintah baik desa maupun daerah mampu bergerak cepat. Berdasarkan pada skala prioritas, karena kepentingan dan dampak yang luas,” pungkas Sholikin.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini