PATI – Mondes.co.id | Kabupaten Pati menjadi satu-satunya kota yang menjadi peserta program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2023. Hal tersebut pantas diapresiasi oleh masyarakat dikarenakan kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani masih mempunyai kesempatan memoles bibit seniman sejak usia anak-anak.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Paryanto, program yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kemendikbud itu selalu disambut antusias oleh berbagai pihak di Kabupaten Pati, terutama seniman-seniman lokal yang ingin berkontribusi menularkan ilmunya di level pendidikan. Partisipasi seniman ditunjukkan atas antusiasmenya mendaftarkan diri sebagai peserta GSMS.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati cukup baik merespons agenda yang berkaitan dengan kebudayaan. Itu sebabnya, Kabupaten Pati kerap mendapat kuota banyak. Saat ini saja, Kabupaten Pati mendapat kuota peserta sejumlah 400 seniman.
“Kabupaten Pati selalu mendapat kuota terbanyak, karena antusisme seniman tinggi sehingga seniman Pati banyak yang berpartisipasi. Bahkan seniman dari Yogyakarta, Blora, dan Kudus ada juga yang mendaftar, tapi kami selama ini memprioritaskan seniman asli Pati,” jelasnya.
Kini sudah terjaring 23 seniman yang ditugaskan di SD dan SMP untuk menjadi pengajar seni di sana. Mereka berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk membuat program pembelajaran tentang seni berbasis lokal. Selama 16 pertemuan dipasrahkan ke seniman tersebut, hingga penutup pembelajarannya diadakanlah sebuah pementasan akbar.
“Ada pentas kolaborasi, seniman bekerja sama dengan sekolah untuk membuat program pementasan yang digarap sama-sama melibatkan seniman dan siswa. Di tahun ini ada juga pementasan kolaborasi seni antar sekolah dengan durasi 40 menit, sekolah-sekolah tersebut memadukan seni dengan bagus. Kami apresiasi mereka,” ungkapnya dengan rasa bangga.
Perlu diketahui, GSMS sudah dilakukan selama tujuh kali sejak 2017. Pementasan puncak GSMS diselenggarakan dengan konsep dan tempat yang berbeda-beda menyesuaikan dengan banyaknya peserta dan anggaran dana.
“Pada 2017, kami gelar di Alun-Alun Simpang Lima. Pada 2018, kami adakan di lima titik di setiap kawedanan (Pati, Tayu, Juwana, Jakenan, dan Kayen), pada 2019 kami adakan di Pusat Kuliner belakang GOR. Pada 2020, kami adakan secara daring, pada 2021 kami adakan di SMP. Dan pada tahun ini kami gelar dengan meriah di halaman SKB Pati,” ucapnya.
Sebagai informasi, di Pulau Jawa tidak hanya Pati saja yang diberikan amanat menyelenggarakan GSMS. Kabupaten lain yakni Sumedang di Provinsi Jawa Barat.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar