PATI – Mondes.co.id | Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan persediaan elpiji 3 kilogram.
Hal tersebut disampaikan melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati, Kuswantoro saat diwawancarai Mondes.co.id, Jumat, 12 Juli 2024.
Kuswantoro menyatakan, jika selama ini masyarakat di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani tidak pernah mengalami kekurangan gas elpiji.
Pasalnya, setiap awal tahun dan mendekati momen perayaan hari besar, pihaknya senantiasa mengajukan alokasi kebutuhan elpiji kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).
“Contoh real ini di Pati tidak pernah kekurangan gas (elpiji), karena kuota sudah dihitung dalam setahun berdasarkan jumlah penduduk dan yang berhak siapa saja, diajukan mendapatkan pasokan satu tahun,” ungkapnya kepada awak media.
Dirinya menjelaskan bahwa kebutuhan konsumsi gas elpiji bagi masyarakat Kabupaten Pati telah disurvei setiap mendekati tahun baru.
Berbagai tolok ukur dilampirkan seperti jumlah penduduk, penerima yang berhak memperoleh elpiji bersubsidi, serta momen-momen hari raya tertentu.
Menurut catatan Disdagperin Kabupaten Pati, pada tahun 2024 ini, jumlah alokasi gas elpiji di Kabupaten Pati mencapai 38.505 Metrik Ton (MT).
Sementara hingga setengah tahun berjalan, tercatat sudah ada realisasi 15.798 MT gas tabung hijau.
Disdagperin Kabupaten Pati juga sering melakukan pembaruan pengajuan alokasi elpiji di setiap pertengahan tahun, mengingat event nasional dan event daerah menjadi pertimbangan kebutuhan konsumen.
Menurut Kuswantoro, bukan hanya saat hari raya saja kebutuhan elpiji meningkat, tetapi kebutuhan juga meningkat di saat ada perayaan-perayaan tradisi di suatu daerah.
“Kalaupun ada event hari raya, dinas ajukan tambahan empat sampai lima persen kira-kira. Setiap jelang event nasional atau daerah kami ajukan tambahan, contoh Iduladha dan Idulfitri,” ungkap Kuswantoro.
“Kalau di Pati sendiri, ada sedekah bumi karena setiap event masyarakat menjadi konsumtif, biasanya seminggu 1 tabung, saat sedekah bumi jadi 2 tabung. Kami selalu ajukan tambahan setiap mau ada event, jadi kalau setiap tahunan pasti sudah ada (alokasi),” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar