Pasar Pon Trenggalek Sepi, Gus Ipin Atur Strategi

waktu baca 2 menit
Selasa, 26 Sep 2023 17:15 0 716 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Kondisi Pasar Pon Trenggalek yang semakin sepi, ditanggapi serius pihak pemerintah kabupaten. Keluhan para pedagang ditindaklanjuti langsung oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.

Bersama jajarannya, berbagai opsi dijadikan alternatif agar pasar rakyat kebanggaan Bumi Menaksopal tersebut kembali bersinar.

Duduk bersama di lokasi pasar bersama para pedagang, seluruh masukan didiskusikan. Itu dilakukan demi mengenali akar masalah yang menjadi faktor penyebab pasar menjadi sepi.

“Ini masih ikhtiar dalam jangka waktu pendek, kita bersepakat bersama untuk mencari solusi,” kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.

Sekaligus, sambung dia, guna menampung saran masukan dalam mencari jalan terbaik. Banyak saran masukan berhasil dihimpun dari berbagai pihak. Termasuk keluh kesah pedagang maupun konsumen. Salah satunya mengenai parkir berbayar yang dinilai membuat pembeli enggan masuk pasar.

“Kemudian akses masuk yang minim diharapkan bisa dievaluasi. Pedagang minta ada akses keluar masuk dari segala arah seperti konsep Pasar Pon dahulu,” ujarnya.

Di luar itu, bupati muda tersebut melanjutkan, permintaan penggabungan kembali pasar kering dengan pasar basah menjadi satu usulan utama demi meramaikan kembali Pasar Pon. Mengingat, dahulunya pasar tradisional milih warga Trenggalek ini memang satu.

“Menurut pedagang dengan terpisahnya pasar kering dan basah menjadikan pasar ini serasa tidak lengkap. Ditambah banyak kios yang tutup sehingga pasar ini terlihat semakin sepi,” tandas Gus Ipin sapaan akrab bupati.

Pun begitu, jelasnya, penggabungan kembali kedua pasar (basah dan kering) perlu diperhitungkan secara matang. Pasalnya, jumlah kios di pasar basah lebih dari 400 kios, sehingga perlu ada penataan ulang.Untuk itu, sebelum menginjak pada penggabungan, dicari dulu alternatif solusi bareng.

BACA JUGA :  Sekda Trenggalek: Operasi SAR Bencana Longsor di Desa Depok Dihentikan

Paguyuban pedagang diharapkan mengomunikasikan hal ini secara intern, sebelum solusi lanjut nanti diambil.

“Sehingga ke depan bisa saling memperkenalkan dagangan mereka dan terakses oleh masyarakat luas. Selanjutnya, nanti diujicobakan parkir gratis selama 3 bulan (mulai Oktober hingga Desember) sambil melihat antusiasme warga,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini