PATI – Mondes.co.id | Kemacetan parah yang terjadi di Jalur Pantura Pati – Rembang sejak 2 Februari 2023 lalu, mengakibatkan para sopir harus rela tidur di dalam kendaraan mereka.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M Nur Sukarno merasa, kemacetan tersebut sangat merugikan masyarakat.
Pasalnya, kemacetan yang terjadi lebih dari 10 jam dengan jarak puluhan kilometer, itu sangat membebani masyarakat karena banyak yang merasa dirugikan mulai rugi waktu hingga materi.
“Kemacetan di jalan membuat stres para pemakai jalan, juga merugikan secara materiil,” ujar Sukarno, Jumat 3 Februari 2023.
Lebih parahnya, jalur alternatif melalui Desa Glonggong saat ini kondisinya rusak parah dan memprihatinkan, sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan secara maksimal.
“Jalur alternatif lewat Jakenan di ruas jalan Desa Glonggong terjadi kerusakan jalan lebih parah lagi, sehingga jalan alternatif tersebut tidak mungkin bisa dimanfaatkan,” tegasnya.
Disisi lain, Johan Rudi salah seorang sopir yang berasal dari Jakarta, mengaku jengkel karena merugi 30 liter saat berada di dalam kemacetan tersebut.
Dengan waktu yang sangat lama itu, Johan merasa sangat lelah karena kendaran truk tronton yang ia bawa bermuatan sangat berat.
“Jengkel pasti, 10 jam lebih saya sudah di dalam kemacetan, solar sudah habis sekitar 30 liter. Ditambah lagi truk saya sebesar ini harus punya tenaga ekstra,” tandasnya. (Dy/Dr)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar