Nelangsa Destinasi Wisata di Pegunungan Kendeng, Mangkrak dan Ditinggalkan

waktu baca 2 menit
Rabu, 6 Mar 2024 13:25 0 995 Harold

PATI – Mondes.co.id | Sejumlah destinasi wisata yang berlokasi di Pegunungan Kendeng, Kabupaten Pati, mangkrak selama bertahun-tahun.

Mirisnya, belum ada campur tangan dari pemerintah daerah untuk menghidupkan kembali denyut pariwisata di Pati bagian selatan.

Padahal, Pegunungan Kendeng Utara yang masuk wilayah Bumi Mina Tani, memiliki potensi keindahan alam yang nyata.

Sehingga di masa kejayaan, setiap harinya objek-objek ini, selalu menjadi magnet bagi ribuan pelancong untuk menikmati landscape Pegunungan Kendeng.

Ketua Pokdarwis Pati, Krisno mengatakan, sedikitnya lima destinasi wisata yang dikembangkan oleh masyarakat secara swadaya yang nasibnya tragis.

“Di Pegunungan Kendeng ada lima tempat wisata yang tutup,” ujarnya saat ditemui di Bukit Pandang, Rabu, 6 Maret 2024.

Disebutkan, objek tersebut yakni Air Terjun Lorodan Semar di Desa Sumbersari, Kecamatan Kayen. Bukit Pandang Ki Santa Mulya Desa Durensawit yang juga berada di Kecamatan Kayen.

Kemudian, Arga Pesona dan Embung Terpus di Desa Beketel, Kecamatan Kayen. Dan terakhir adalah Air Terjun Tadah Hujan di Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo.

Krisno merinci, ada sejumlah faktor yang menyebabkan destinasi wisata di Pegunungan Kendeng terbengkalai.

Mulai dari efek pembatasan masa Covid-19 menyeruak, hingga akses jalan yang tidak layak. Sehingga membuat wisatawan enggan berpelesir.

“Sementara ini tempat wisata yang ada di Pegunungan Kendeng lock down dulu. Ini disebabkan adanya pandemi, jalan rusak, dan disebabkan kegiatan-kegiatan lain, sehingga tersingkirkan,” jelasnya.

Terlepas dari itu, ia berkomitmen untuk kembali membuka kembali objek wisata Bukit Pandang Ki Santa Mulya Desa Durensawit.

BACA JUGA :  Banyak Pelajar di Pati Minat Jadi Anggota TNI

Meski saat ini, pihaknya masih terbentur anggaran yang nilainya tidak sedikit. Pengelola wisata hanya bisa berharap adanya jalan keluar dari pemerintah, agar destinasi wisata di Pati Selatan lepas dari keterpurukan.

“Harapannya pada pemerintah ini, agar tanggap kepada masyarakat desa yang menggantungkan hidup dari sektor wisata. Toh ini juga untuk menambah income, dan mengangkat sektor wisata Pati,” pintanya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini