PATI – Mondes.co.id | Pemerintah Indonesia melalui surat tembusan Kepada Presiden Republik Indonesia dengan Nomor Surat B/KL.00.02/001/KB/III/2024, Tanggal 19 Maret 2024. Menginstruksikan seluruh kedinasan, tak terkecuali Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati.
Melalui Sudarno Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUTR Pati, musim kemarau ini diperkirakan memang akan lebih panjang dan berimbas pada daerah yang rawan bencana kekeringan.
“Pemantauan kondisi iklim yang dilakukan oleh BMKG pantauan musim kemarau tahun ini memang akan cukup panjang,” ujarnya, Senin, (8/7/2024).
Dikatakannya, jika dari hasil monitoring BMKG Pusat, wilayah Jawa, Bali, Dan Nusa Tenggara diperkirakan selama satu bulan penuh tidak ada turun hujan.
Hal ini akan memicu kekeringan parah di sejumlah daerah yang sudah mengalami bencana kekeringan.
“Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) menunjukkan mayoritas wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah mengalami HTH sepanjang 21-30 hari atau lebih panjang, analisis curah hujan dan analisis sifat hujan untuk 3 dasarian terakhir juga menunjukkan bahwa kondisi kering sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, khususnya di bagian Selatan Khatulistiwa,” jelasnya.
Dengan demikian, kesiagaan dari berbagai dinas dan Pemerintah Daerah (Pemda), khususnya Kabupaten Pati harus dimulai sejak sekarang.
Sehingga, bencana kekeringan di beberapa desa di Kabupaten Pati tidak semakin parah dan segera bisa ditangani oleh Pemerintah.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar