PATI – Mondes.co.id | Di tengah terik matahari yang menyengat, penjual siwalan hadir menawarkan kesegaran alami dari buah khas tropis.
Salah satunya di Kabupaten Pati. Nampak berjejer penjual siwalan ada di sejumlah titik.
Memang, musim kemarau menjadi momen yang tepat bagi pedagang siwalan untuk meraup untung dari hausnya warga akan minuman segar.
Buah siwalan yang lembut dan dingin, jadi pelepas dahaga favorit saat panas menyelimuti siang hari.
Penjual siwalan asal Desa Jatiroto, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Andi nampak ramai diserbu pembeli yang ingin menikmati sensasi manis dan segar di tengah cuaca kering.
Pasalnya, Kesegaran siwalan yang disajikan di pinggir jalan, menjadi sangat menggiurkan.
“Ini sedang musimnya, jadi jualan pas musim-musim kemarau saat ini. Saya ambilnya dari Rembang,” ujarnya ketika ditanya Mondes.co.id saat berjalan di pinggir Jalan Pati-Grobogan, Jumat (8/8/2025).
Ia menyebut, harga rata-rata siwalan di jalanan Rp20 ribu.
Namun, ia berani memasang harga Rp15 ribu, lantaran banyak yang beli.
“Umumnya orang-orang jual Rp20 ribu per bungkus. Kalau saya ini jual dengan harga Rp15 ribu per bungkus,” jelasnya.
Ia berjualan mulai dari pukul 08.00 WIB sampai 17.30 WIB.
Dijajakan dengan mengunakan los terbuka, sehingga saat terik kepanasan, kalau hujan basah kuyub.
Editor; Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar