PATI – Mondes.co.id | Kolaborasi antara Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) bareng Bank Jateng dilakukan, dengan menggelar kegiatan pasar murah
Kegiatan pasar murah ini digelar selama dua hari di Kabupaten Pati, tepatnya di Kecamatan Jakenan dan Kecamatan Gunungwungkal.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat atas tingginya harga sembilan bahan pokok (sembako) berlangsung pada 21-22 November 2023.
Kepala Disdagperin Kabupaten Pati, Hadi Santoso menerangkan, naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) mempengaruhi daya beli masyarakat Bumi Mina Tani menurun. Itu sebabnya, pihaknya dengan Bank Jateng melakukan program tersebut untuk meringankan beban masyarakat, apalagi sudah mendekati akhir tahun.
“Kegiatan sangat membantu warga lantaran harga sembako atau kepokmas tinggi. Contoh, harga gula sudah mencapai Rp17 ribu per kilogram. Jelang tahun 2023 berakhir, harga seperti BBM, elpiji, dan lain sebagainya juga diprediksi naik,” ungkapnya saat dikonfirmasi Mondes.co.id, Rabu, 22 November 2023.
Hadi sangat mengharapkan pihak-pihak perusahaan di Kabupaten Pati turut peduli menyalurkan CSR untuk kegiatan pasar murah setiap tahun. Mengingat, anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati tidak banyak.
“Jadi harapan kami semoga kegiatan ini bisa kami laksanakan. Dikarenakan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) tidak ada, mohon dari pihak swasta lewat CSR dapat membantu,” ungkapnya.
Menurut Erwin Purnama selaku perwakilan Bank Jateng Cabang Pati, kegiatan pengentasan kemiskinan yang dinamakan ‘Bank Jateng Mulia, Migunani Tumpraping Liyan,’ pihaknya menggelontorkan dana CSR sebesar Rp100 juta untuk menyediakan 3.140 paket sembako murah di dua kecamatan tersebut. Pihaknya juga berencana mengadakan pasar murah tahun depan.
“Untuk di Kecamatan Jakenan dan Gunungwungkal alokasi sebesar 1.570 paket sembako,” sebutnya.
Per paket sembako terdiri atas 2,5 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir, dan 1 liter minyak goreng. Kalau dikalkulasikan per satu paket sembako senilai Rp72 ribu, kemudian disubsidi Rp30 ribu. Sehingga harga jual per paket sebesar Rp42 ribu.
“Ada beras 2,5 kilogram, minyak 1 liter sama gula 1 kilogram kemasan. Itu satu paket. Tidak ada potongan pajak. Kita memang murni dengan anggaran segitu Pihak dinas yang membanu menyalurkan kegiatan pasar murah,” tandasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar