Misteri Pohon Beringin di Tengah Embung Maguan, Antara Mitos Mbah Yuyu Rumpung dan Berkah untuk Petani

waktu baca 2 menit
Kamis, 6 Feb 2025 12:59 0 323 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Di Desa Maguan, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, terdapat sebuah embung unik yang menyimpan berbagai cerita menarik.

Embung ini terletak di pinggir desa dan diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai tempat pepunden cikal bakal desa, yaitu Mbah Yuyu Rumpung.

Keunikan embung ini terletak pada sebuah pohon beringin yang tumbuh di tengahnya.

Pohon ini tidak dipindahkan saat pembangunan embung, bahkan dibuatkan tempat dari cor yang sering digunakan untuk sumur.

Menurut Nyarwi, seorang petani sekitar embung, embung ini dulunya seperti “sebelik” (rawa-rawa) pada masa pemerintahan desa Mas Pur.

Kemudian, dibuatlah embung dengan harapan airnya dapat bermanfaat bagi petani sekitar.

Mengenai pohon beringin yang tidak dipindahkan, Nyarwi mengatakan bahwa hal itu sebagai penanda bahwa letak pohon tersebut sebagai pusat tempat punden desa, yaitu Mbah Yuyu Rumpung.

Ada pula yang berpendapat bahwa pohon beringin tersebut tidak berani dipindahkan karena dinilai sangat mistik dan banyak sosok makhluk lain yang menghuni.

“Dulu pohonnya besar, yang sekarang itu pohon baru, sebab pohon yang besar mati tapi lokasinya sama,” kata Nyarwi.

Senada dengan Nyarwi, Sutono juga mengungkapkan bahwa dulu banyak warga yang menceritakan sering melihat sosok makhluk lain dengan berbagai perwujudan di sekitar pohon beringin.

Namun, mengenai benar atau tidaknya, ia tidak berani menyimpulkan karena tidak melihat dengan mata kepala sendiri.

“Mengenai benar dan tidaknya kami tidak berani menyimpulkan, sebab tidak melihat dengan mata kepala sendiri,” jelasnya pada Kamis (6/2/2025).

BACA JUGA :  Diguyur Hujan Deras, Jalan Rahtawu Kudus Kembali Longsor

Selain letak di pinggir desa, area sekitar embung tersebut terdapat banyak tumbuh pohon bambu, sehingga terkesan mistik dan angker.

Masyarakat boleh saja meyakini adanya hal gaib, tapi jangan sampai menggerus keimanan, serta menjadikan tempat yang dikatakan angker sebagai sarana meminta sesuatu atau tempat untuk ritual yang tujuannya selain kepada Sang Pencipta.

Meskipun demikian, keberadaan embung ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, terutama para petani.

Air dari embung digunakan untuk mengairi sawah dan ladang, sehingga meningkatkan hasil pertanian.

Selain itu, embung ini juga menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar. Banyak orang yang datang ke embung untuk memancing di kala sehabis hujan.

Kisah tentang Embung Maguan ini menjadi bagian dari kearifan lokal yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.

Meskipun ada unsur mistis yang menyelimuti, namun keberadaan embung ini tetap memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini