Miris, Keluarga Wali Murid Diduga Aniaya Guru SMP di Trenggalek

waktu baca 2 menit
Sabtu, 1 Nov 2025 16:19 0 106 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Miris, kejadian yang sangat memprihatinkan kembali mencoreng dunia pendidikan.

DBHCHT TRENGGALEK

Diduga, telah terjadi peristiwa penganiayaan terhadap seorang guru oleh keluarga wali murid.

Hal tersebut menimpa salah satu pengajar di SMPN 1 Trenggalek sepulang salat Jumat  (31/10/2025).

Kronologis awalnya dipicu atas aturan pembatasan penggunaan HP saat jam pembelajaran berlangsung di sekolah.

Kemudian, ada salah satu siswi kelas 9 yang kedapatan melanggar, sehingga dikenakan sanksi penyitaan.

“Mungkin kasusnya bermula dari penyitaan HP milik siswi kelas 9. Karena sudah berulang, terpaksa HP diamankan dulu untuk dikasihkan kembali keesokan harinya,” ungkap EP, guru yang merupakan korban (dugaan tindak aniaya), Sabtu (1/11/2025).

Menurut dia, karena peserta didik ini merasa kecewa, kemudian mengadu kepada orang tuanya yang kebetulan menjabat sebagai aparatur desa di wilayah Kecamatan Pule.

Bisa jadi, permasalahan tersebut akhirnya menjadi bahan pembicaraan, sehingga didengar oleh anggota keluarga lainnya.

“Bisa jadi, ada anggota keluarga itu yang ingin menunjukkan pengaruh atau ketokohannya, sehingga tiba-tiba mencari saya ke rumah,” imbuhnya.

Pasalnya, lanjut EP (korban), terduga pelaku tersebut sesampai di depan rumah, langsung melakukan pemukulan tanpa ada klarifikasi terlebih dahulu.

Selesai memukul (hingga beberapa kali) ke bagian wajah dan badan, yang bersangkutan (terduga pelaku) berteriak-teriak dengan arogan.

Mengeluarkan kata-mata ancaman, sehingga istri serta anak korban di dalam rumah ketakutan.

“Selain kata-kata kasar dan umpatan, terduga pelaku memukul beberapa kali di wajah serta bagian tubuh. Dia juga sempat melontarkan ancaman akan membakar rumah maupun meratakan sekolah,” jelas EP.

BACA JUGA :  Punya Daerah Rawan Bencana, Gus Ipin Dorong Mitigasi Secara Gotong Royong

Lebih jauh korban menambahkan, dari mulut orang yang mengaku bernama AWG asal Desa Timahan, Kecamatan Kampak itu, sempat mengungkapkan betapa kuat pengaruhnya di Trenggalek.

Termasuk, peran keluarga mereka dalam kemajuan SMPN 1 Trenggalek.

“Terduga pelaku mengaku bernama AWG keluarga tokoh yang rumahnya Timahan, Kampak. Dirinya juga mengungkit peran keluarga dalam pembangunan SMPN 1 Trenggalek, hingga menantang siapa yang berani dengan dia akan dihabisi,” jelasnya.

Karena tidak ingin masalah berlarut, tandas korban, akhirnya kasus ini dibawa ke ranah hukum agar diproses.

Setidaknya, akan ada pembelajaran bersama agar semua pihak mampu melihat permasalahan secara bijak.

Main hakim sendiri bukanlah solusi terbaik, apalagi segala sesuatunya belum terklarifasi secara jelas.

“Kasus sudah saya laporkan ke Polres Trenggalek, tadi juga sempat dilakukan visum. Diharapkan, ketika ada permasalahan diklarifikasi dulu secara baik ke pihak-pihak terkait. Jangan arogan dan emosional, terlebih sampai melakukan tindak kekerasan fisik ataupun verbal. Semoga ke depan tidak ada lagi kasus serupa,” harap EP.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini