dirgahayu ri 80

Minat Generasi Muda di Bidang Ukir Menurun, Pelestari Ukir Jepara Temui Wakil MPR RI

waktu baca 3 menit
Sabtu, 15 Mar 2025 21:09 0 374 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Pelestari Ukir Jepara yang tergabung dalam Yayasan Pelestari Ukir (Peluk) Jepara menemui Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat di Sekretariat Yayasan Dharma Bakti Lestari, Sabtu (15/3/2025).

Pertemuan yang membahas pelestarian ukir di Jepara ini berlangsung dialogis dan produktif.

Hadir juga Wakil Ketua DPRD Jepara H. Pratikno dan Ketua Komisi C DPRD Jepara Nur Hidayat yang sekaligus menjadi pemandu diskusi serta anggota DPRD Jepara Padmono Wisnugroho dan Farah Elfirajun.

Sementara delegasi Yayasan Peluk Jepara dihadiri sejumlah unsur pembina seperti Ali Hidayat, Eko Uddyono, Sugiyanto, Muh Fakhrihun Na’am, Indria Mustika dan Kus Haryadi.

Sementara dari unsur pengurus nampak hadir Hadi Priyanto, Sutarya, Sutrisna, Suyoto, Ali Afendi, dan Maslim.

Ketua Umum Yayasan Peluk Jepara Hadi Priyanto dalam pertemuan tersebut memaparkan sejumlah persoalan mendasar terkait pelestarian seni ukir Jepara yang nampak pada semakin menurunnya minat generasi muda yang bersedia menekuni bidang ini.

”Di samping upah yang relatif rendah bila dibandingkan dengan tukang kayu dan tukang batu, perkembangnya industri manufaktur yang memberikan upah yang lebih layak juga membuat  anak muda enggan masuk ke kerajinan ukir,” tambahnya.

Menurut Hadi, saat ini banyak perajin pemula dan madya yang kemudian pindah pekerjaan.

Sementara pelestarian melalui pendidikan terbatasi oleh struktur kurikulum, sarana dan prasarana serta keterbatasan guru yang memiliki kompetensi ukir.

“Kami bersyukur bahwa pelestarian seni ukir menjadi salah satu prioritas daerah, juga Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat yang telah menyampaikan dukungannya secara terbuka terhadap pelestarian seni ukir,” papar Hadi.

BACA JUGA :  Serikat Buruh Rembang Desak Bupati Tanda Tangani UMSK Naik 10 Persen

Dalam pertemuan tersebut semua delegasi Yayasan Peluk Jepara yang hadir juga menyampaikan usulan dan  pemikirannya.

Di antaranya insentif bagi tukang ukir, bantuan pendidikan untuk anak tukang ukir, pendirian lembaga pelatihan jerja, museum ukir, pelatihan ukir, kompetisi, hingga bantuan pahat bagi siswa yang bersedia sekolah di kriya kayu SMKN 2 Jepara.

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengungkapkan secara bertahap pelestarian seni ukir dapat dilakukan. Tentu dengan dukungan semua pihak.

“Ada banyak program yang akan digulirkan untuk menyejahterakan tukang ukir Jepara,” ujar Lestari Moerdijat yang akrab disapa Mbak Rerie.

Dalam pertemuan dengan Yayasan Peluk Jepara, Mbak Rerie mengungkapkan keinginannya agar perajin ukir dapat terus meningkatkan kemampuannya hingga dapat menghasilkan karya yang memiliki nilai seni tinggi.

Kerena itu ia memberikan apresiasi terhadap sejumlah desainer Unisnu yang telah mampu meraih prestasi tinggi di bidang desain.

“Keberadaan mereka harus diperkuat, sehingga dapat memberikan warna bagi perkembangan seni ukir Jepara,” ungkapnya.

Sementara terkait dengan usulan untuk mendirikan museum ukir, Lestari Moerdijat justru mengusulkan museum Sasana Adhi Praceka SMPN 6 Jepara yang telah menjadi cagar budaya dapat dikembangkan.

“Sebab sekolah ini terbukti menjadi titik awal pengembangan seni ukir melalui lembaga pendidikan sejak tahun 1929,” ujarnya.

Menurut Lestari Moerdijat, dalam konsep musiologi, museum tidak harus dalam bentuk bangunan.

“Kita dapat melakukan eksplorasi terkait dengan potensi kesejarahan sekolah tersebut, menata dan membuka untuk umum. Di luar negeri banyak museum yang melekat dengan institusi pendidikan. Di Inggris misalnya banyak universitas yang menjadi museum, ketika kita datang ke museum, jadi kita datang ke sekolah karena sejarah yang melekat di sekolah tersebut,” kata dia.

BACA JUGA :  Fatayat NU Jepara Diminta Sampaikan Gagasan di Ruang Publik

Di samping itu ia juga minta agar Yayasan Peluk Jepara menyusun rencana pendirian Lembaga Pelatihan Kerja yang dapat digunakan sebagai tempat pelatihan seni ukir Jepara di tengah keterbatasan sarana dan prasarana sekolah.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini