Mesin Jahit untuk Seorang Ibu Tunarungu

waktu baca 2 menit
Kamis, 6 Apr 2023 05:15 0 617 mondes

JEPARA – Mondes.co.id | Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Chalimah (29) warga Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, seorang Ibu tunarungu ini masih terus berjuang untuk menghidupi keluarganya.

Meski tidak bisa mendengar, tetapi melalui karyanya, lewat jahitan bajunya banyak diminati oleh tetangga-tetangganya.

Imah merupakan salah satu perempuan penerima bantuan sosial dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara berupa satu unit mesin jahit.

Dirinya menerima barang tersebut karena terdaftar sebagai peserta pelatihan yang diadakan oleh Pemkab Jepara.

Bantuan itu diterimanya, dalam acara Launching Program Bantuan Sosial, Jepara Visit Care, dan Aplikasi Jepara Care di Pendapa RA Kartini pada Rabu sore, 5 April 2023.

Perempuan yang telah memiliki dua orang anak ini, biasa menjahit celana pendek laki-laki. Rupanya, sudah empat tahun Imah menekuni aktivitas menjahit.

Imah memilih profesi itu karena dulu ia bersekolah di Sekolah Luar Biasa Negeri Jepara pada jurusan jahit. Ibunya pun juga seorang penjahit. Jadilah ia menggemari pekerjaan ini.

Biasanya, dari menjahit Imah dapat mengumpulkan sekitar Rp100 ribu tiap minggu. Satu celana yang dihasilkan dihargai dua ribu rupiah. Dalam empat hari, Imah mampu menjahit 20 celana.

“Tidak pernah,” kata Imah dalam bahasa isyarat ketika dikonfirmasi apakah ia pernah menerima komplain dari pelanggan. Biasanya ia berinteraksi melalui tulisan tangan dengan para pelanggan.

Sekda Jepara Edy Sujatmiko menjelaskan bahwa Program Bantuan Sosial, Jepara Visit Care hasil kolaborasi Dinsospermasdes, Dinkes, PMI, dan Baznas itu merupakan gagasan dari Pj Bupati Jepara untuk memberikan isyarat bahwa pemerintan hadir dan memberikan perhatiannya pada masyarakat.

BACA JUGA :  Lagi Musim, Kini Harga Kacang Hijau di Pati Stabil Rp21 Ribu 

“Seperti mbak tadi, mungkin saat ini dia menjadi penerima bantuan mesin jahit. Tapi siapa tahu nanti dia menjadi best taylor yang mampu memberi bantuan,” kata Sekda Edy dalam sambutannya.

Sekda mengaku terkesan dengan Imah. Edy sejenak mengajaknya berkomunikasi dengan bantuan penerjemah bahasa isyarat.

Saat ditanya bagaimana perasaannya ketika menerima itu dia mengaku sangat senang. Imah pun ingin mengajarkan ketrampilan menjahit pada teman-temannya dengan mesin jahit itu. (Ar/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini