Mengenang Sosok Mbah Buyut Panggang, Ulama Timur Tengah yang Meninggal di Jepara 

waktu baca 3 menit
Jumat, 12 Jul 2024 12:10 0 968 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Mbah Buyut Panggang atau yang dikenal Sayyid Abu Bakar Al Haddad merupakan sosok ulama asal Timur Tengah yang dimakamkan di Jepara.

Makam Sayyid Abu Bakar ini tepatnya berada di Jalan Mangunsarkoro RT 3 RW 2, Kelurahan Panggang, Kabupaten Jepara.

Sayyid Abu Bakar dikenal sebagai ulama penyebar agama Islam di Jepara, yang meninggal di Kelurahan Panggang. Sehingga masyarakat juga mengenal sebagai Mbah Buyut Panggang.

Makam Mbah Buyut Panggang ini berada di pusat Jepara Kota, atau tepatnya di Musala Nurul Iman. Makam ini menjadi salah satu makam yang diziarahi pejabat Jepara menjelang peringatan Hari Jadi Kota Jepara setiap tahunnya.

Berbagai cerita menarik tentang nama Panggang. Ada yang menyebut bahwa wilayah ini dulunya banyak warga yang berprofesi sebagai pemanggang besi atau pande besi.

Namun, ada cerita lain bahwa pada zaman kolonial dulu, ada tokoh sentral yang ditangkap Belanda, kemudian dihukum dan dijemur di terik matahari. Sehingga tersiar kabar bahwa tokoh tersebut dipanggang.

Mbah Buyut Panggang merupakan sosok ulama Timur Tengah yang merantau ke Jepara. Yakni untuk menyiarkan agama Islam, sekaligus sebagai pejuang.

Pada dasarnya, tidak banyak yang mengetahui cerita Mbah Buyut Panggang. Cerita ini berangkat dari mulut ke mulut.

Mbah Panggang dianggap bahwa keberadaannya tidak mau diketahui oleh khalayak umum. Sehingga tidak banyak yang tahu terkait sejarahnya.

Setiap malam Jumat Kliwon, msyarakat Kelurahan Panggang rutin mengadakan tahlil dan yasinan di makam Mbah Buyut Panggang. Selain itu, juga diadakan haul setahun sekali.

BACA JUGA :  Cegah DBD, Babinsa Koramil Gunungwungkal Lakukan Fogging di Desa Giling 

Hal ini sebagaimana dilaksanakan pada Kamis (11/7/2024) malam, di halaman Musala Nurul Iman. Ratusan warga hadir memperingati haul Mbah Buyut Panggang.

Ratusan warga Kelurahan Panggang dan sekitarnya memadati lokasi pengajian umum, menunjukkan antusiasme dan kebersamaan dalam peringatan ini.

Lurah Panggang, Ahmad Sholichin menyatakan pengajian ini merupakan salah satu rangkaian acara Sedekah Bumi Kelurahan Panggang.

Rangkaian acara Sedekah Bumi dimulai pada hari Senin (8/7/2024) dan akan mencapai puncaknya pada hari Minggu (14/7/2024).

“Puncak acara akan diadakan gerak jalan variasi yang diikuti oleh perwakilan SD, SMP, SMA, dan RW se-Kelurahan Panggang. Biasanya kita melaksanakan Sedekah Bumi dengan mengadakan karnaval atau kirab budaya,” tambahnya.

Camat Jepara, Subiyanto, dalam sambutannya, menekankan pentingnya mengenang leluhur, khususnya Mbah Buyut Panggang.

“Inti dari Sedekah Bumi adalah mengenang leluhur dan para auliya,” tegasnya.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan penyerahan piala dan hadiah untuk lomba adzan dan iqomah yang sebelumnya telah dilaksanakan. Serta penyerahan santunan kepada 33 anak yatim piatu oleh Laziznu Ranting Panggang.

Acara ditutup dengan mauidhoh hasanah oleh K.H. Muallim dari Brebes, yang membahas mengenai tingkatan dalam beribadah.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini