Mengenal Keris Rambut Pinutung, Simbol Khas Pesisir yang Mendunia

waktu baca 3 menit
Senin, 4 Des 2023 09:16 0 2007 Singgih Tri

Muin, Sekretaris Kanigoro Pati. (Mondes/Singgih)

PATI – Mondes.co.id | Di tanah Kabupaten Pati, terdapat warisan budaya yang begitu megah dan penuh misteri, yaitu Keris Rambut Pinutung. Keindahan dan keunikan Keris Rambut Pinutung yang menjadi ikon pusaka Bumi Mina Tani ini menjadi cerminan keterampilan tinggi para pandai besi dalam menciptakan senjata tradisional ini.

 

Dikenal dengan motif rambut yang meliuk indah di sepanjang bilahnya, Rambut Pinutung bukan hanya sekadar senjata, melainkan karya seni yang menggambarkan keahlian tangan-tangan terampil empu dari generasi ke generasi.

 

“Keris khasnya Pati sampai kami mengenalkannya ke luar Pati hingga menegaskan bahwa keris ini asli Pati. Yaitu Rambut Pinutung sebagai keris Pati (pesisiran). Menurut kami nama yang diberikan berdasarkan kebesaran,” ungkap salah seorang kolektor keris dari Bumi Pesantenan bernama Muin saat diwawancarai Mondes.co.id belum lama ini.

 

Terlihat setiap goresan pada Keris Rambut Pinutung membawa cerita panjang dari masa lalu, menciptakan hubungan antara warisan budaya dan kehidupan masyarakat Pati yang kaya akan nilai-nilai tradisional. Selain itu, karakter orang Pati terwakilkan sesuai bentuk keris ini.

 

“Area pesisir, kerisnya panjang, besar, dan tegas. Rata-rata orang pesisir tegas dan suaranya lantang, jadi kami menunjukkan itu ke dunia luar sebagai indentitas Pati,” ujar pria yang juga merupakan Sekretaris Umum Kanigoro.

 

Ia menambahkan beberapa tokoh pejabat di Kabupaten Pati banyak yang pecinta keris seperti Mantan Bupati Pati, Haryanto, Kepala Bagian (Kabag) Prokopimda Sekretariat Daerah Pati, Ahmadi dan lain sebagainya.

BACA JUGA :  Arab Saudi Beri Teguran atas Penyelenggaraan Haji RI, Kemenag Buka Suara

 

“Tokoh-tokoh pecinta keris juga ada dari pejabat, seperti Pak Ahmadi, mantan Bupati Haryanto, dan lain-lain. Pertanda beliau-beliau ini nguri-uri budaya,” kata Muin.

 

Menurut Muin, pecinta keris di Kabupaten Pati masih lekat menyimpannya dengan tradisi Jawa. Menurutnya jarang ada orang Pati yang hanya memanfaatkan keris dalam hal transaksi jual beli. Pasalnya, keris di Kabupaten Pati banyak yang digunakan sebagai pusaka keramat sehingga keberadaanya kerap diwariskan ke generasi penerus.

 

“Sudut pandang orang tentang Pati dalam hal mengurus keris sangat bagus. Beda dengan di Jawa Timur maupun di Jawa bagian selatan yang sudah memanfaatkan keris untuk niaga. Kalau di Pati tidak seperti itu, di sini kami menyimpan dan memposisikan keris dengan baik. Jangan sampai unsur supranatural ditinggalkan. Meski begitu, jangan terlalu menganggap keris sebagai objek yang memunculkan aura magis, supaya tidak mudah ditipu,” imbuhnya.

 

Pemahaman keris harus diiringi logika

Sebagai pecinta keris, ia menegaskan pemahaman keris harus diiringi dengan logika. Andaikan keris kuat maka hal tersebut karena dibuat oleh empu yang bagus sekaligus doa baik yang kuat.

 

“Kalau keris kokoh karena doa dari empunya bagus. Beda dengan doa yang buruk. Semua benda di bumi semakin kita doakan baik akan ngasih partikel yang baik juga. Makanya perlu mempelajari lebih dalam tentang keris,” sarannya.

 

Dirinya juga menjelaskan, Kabupaten Pati memiliki empu tersohor. Ia adalah Empu Sombro atau Nyai Sombro. Figur tersebut bahkan diklaim beberapa kota seperti Kediri, Bojonegoro, Boyolali sebagai empu mereka. Padahal, Empu Sombro sendiri memiliki petilasan di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.

 

“Empu Sombro sangat terkenal, bahkan diklaim di beberapa wilayah Jawa Timur maupun Jawa Tengah lainnua, dianggap sebagai empu mereka. Sementara, petilasan beliau adai di Kayen, di Makam Jati Kembar, Desa Jatiroto. Kami ada real data tanpa ada cerita biasa,” tutupnya.

BACA JUGA :  Rakor Kota Layak Anak, Sekda Harapkan Predikat Madya di Tahun 2023

Editor: redaksi

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini