Mengenal Jajanan Kintelan Khas Desa Tegalsambi dan Filosofisnya 

waktu baca 2 menit
Sabtu, 26 Jul 2025 17:08 0 239 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Tidak hanya sekedar sajian makanan masyarakat, Kintelan yang menjadi jajanan khas Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, memiliki nilai filosofis.

DBHCHT TRENGGALEK

Kintelan, kini menjadi sajian wajib dalam setiap kegiatan desa.

Dulunya, makanan berbahan dasar ketan ini hanya muncul setahun sekali saat sedekah bumi.

Petinggi Tegalsambi, Agus Santoso, menjelaskan bahwa status desa wisata turut mendorong pelestarian kuliner lokal sebagai identitas budaya.

“Kintelan awalnya hanya disuguhkan saat sedekah bumi. Tapi sekarang, tamu-tamu yang hadir di acara desa pasti disuguhi kintelan,” kata Agus, Sabtu (26/7/2025).

Menurutnya, makna filosofis kintelan juga memperkuat nilai budaya masyarakat.

Ketan sebagai bahan utama, melambangkan ikatan yang menyatukan.

“Ketan itu artinya ‘ngraketke iketan’, menyatukan yang terpisah. Sedekah bumi menjadi momen silaturahmi seperti hari raya,” ujarnya.

Tradisi sedekah bumi di Tegalsambi tak ubahnya seperti ritual mudik.

Banyak perantau pulang, demi menyaksikan acara tersebut. Salah satu daya tariknya adalah tradisi Perang Obor dan kintelan.

Sedangkan isian kintelan berupa enten-enten, yaitu kelapa parut manis dengan gula jawa.

“Filosofinya, kalau ingin sesuatu yang indah, harus ada perjuangan,” ujarnya.

Kintelan biasanya disajikan dengan saus santan bernama areh yang menambah rasa gurih.

Kombinasi rasa manis dan gurih, membuatnya berbeda dari jajanan tradisional lain.

Kintelan ini juga disajikan saat Bupati Jepara Witiarso Utomo melaksnaakan Program Bungadesa.

Ajang ini sekaligus mendukung promosi ekonomi kreatif dan pariwisata lokal.

Editor: Mila Candra

BACA JUGA :  JEPARA-CSIRT, Tanggulangi Kejahatan Penyadapan Siber

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini