Melimpah Ruah, Tangkapan Ikan di Pati Capai 47 Ribu Ton 

waktu baca 2 menit
Senin, 15 Jul 2024 18:12 0 477 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Nelayan menjadi profesi yang mayoritas menghuni Kabupaten Pati, terutama para masyarakat yang hidup di pesisir laut dan tepi sungai.

Banyaknya nelayan ini, mayoritas melakukan akivitas di lautan guna mencari tangkapan, seperti ikan, rajungan, cumi-cumi, dan lain sebagainya.

Keberadaan nelayan pun mampu memanfaatkan hasil Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh laut di bumi Nusantara.

Sejauh ini, para nelayan yang datang dari Kabupaten Pati, menerjang ombak dan menaklukkan gelombang laut untuk mencari nafkah dan memproduksi potensi dalam negeri.

Percaya atau tidak, sampai dengan Juni 2024, nelayan di Kabupaten Pati mampu membawa hasil tangkapan laut yang cukup melimpah.

Mereka mampu menghasilkan produksi tangkapan ikan sebanyak 47.938.496 kilogram atau 47.938 ton.

Menurut keterangan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati melalui Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap, Taryadi, pihaknya mencatat tangkapan ikan yang diperoleh nelayan tersebut, terhitung sejak Januari sampai dengan Juni 2024.

Ia menambahkan bahwa selama setengah tahun, tangkapan ikan nelayan mengalami naik-turun.

“Mulai dari Januari hingga Juni terjadi naik-turun hasil produksi, karena hasil ini murni dari penangkapan itu sendiri. Situasi di laut menyesuaikan situasi iklim yang berubah-ubah, makanya kondisi ikan naik-turun, sehingga tidak jadi patokan,” ujarnya saat diwawancarai Mondes.co.id, Senin, 15 Juli 2024.

Berdasarkan catatan secara kumulatif dari DKP Kabupaten Pati, hasil tangkapan ikan nelayan asal Kabupaten Pati sangat fluktuatif.

Pada Januari, tercatat nelayan mampu memperoleh tangkapan 8.432.878 kilogram, pada Februari nelayan mendapatkan 9.592.900 kilogram.

BACA JUGA :  Santer Dibicarakan, hingga Kini Sudewo Belum Daftar Balon Bupati Pati

Luar biasanya pada bulan Maret, hasil tangkapan nelayan asal Bumi Mina Tani meningkat signifikan karena bersamaan dengan kondusifnya laut dan Hari Raya Idulfitri. Pada bulan tersebut, nelayan memperoleh jumlah yang tinggi yakni 19.201.312 kilogram.

“Karena curah hujan di bulan Maret naik, banyak nelayan melaut. Di samping itu, pada akhir bulan Maret nelayan pulang untuk mempersiapkan Hari Raya Idulfitri di bulan April, sehingga banyak kapal datang dan mendaratkan hasil tangkapan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan),“ sebut Taryadi memaparkan data hasil tangkapan ikan ke hadapan awak media.

Sebulan setelahnya, hasil tangkapan nelayan menjadi 3.438.262 kilogram. Hasil tangkapan pun anjlok sampai Mei merosot ke 2.263.754 kilogram.

Kondisi ini dikatakan oleh Taryadi, lantaran nelayan masih stay di darat karena merayakan hari lebaran.

“Penyebab utama terjadinya menurunnya produksi di bulan Maret ke April adalah nelayan banyak dan hampir semua nelayan tidak melaut karena masih merayakan lebaran. Sehingga produksi mengalami penurunan 15.763.050 kilogram atau 15.763 ton,” paparnya.

Sementara, pada Juni 2024 capaian tangkapan nelayan sedikit naik lagi menjadi 5.009.390 kilogram.

Komoditas ikan yang paling banyak ditangkap antara lain layang, kuniran, tongkol, manyung, dan mata besar.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini