Melihat Paslon Wali Kota Semarang dari Sudut Pandang Warga Pesisir

waktu baca 3 menit
Minggu, 1 Sep 2024 17:20 0 235 Singgih TN

SEMARANG – Mondes.co.id | Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang 2024 dipanaskan dengan duel dua pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Kabar tersebut mulai mencuat usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menetapkan A. S. Sukawijaya-Joko Santoso dan Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin di ajang kontestasi politik Kota Atlas tahun ini.

Perlu diketahui, paslon A.S. Sukawijaya atau kerap dikenal Yoyok Sukawi dan Joko Santoso telah mendaftarkan diri ke KPU pada 28 Agustus 2024 pukul 14.29 WIB.

Paslon ini diusulkan oleh koalisi partai politik antara lain Demokrat, Golongan Karya (Golkar), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Nasional Demokrat (NasDem), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sedangkan, lawannya yaitu Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin telah mendaftar ke KPU sehari setelahnya, pada 29 Agustus 2024 pukul 16.25 WIB. Paslon ini diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Berdasarkan Berita Acara Nomor 533/PL.02.2-BA/3375/2/2024 tentang Penerimaan Pendaftaran Paslon Pilwakot Semarang Tahun 2024, status pendaftaran kedua Bapaslon tersebut diterima, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan syarat calon serta dokumen pencalonan,” tulis unggahan KPU Kota Semarang dalam menyampaikan informasi pendaftaran Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Tahun 2024, Sabtu, 31 Agustus 2024.

Munculnya kedua Paslon untuk bertarung di kursi nomor 1 Kota Semarang lantas mendapat tanggapan dari masyarakat Kota Semarang, salah satunya datang dari pesisir Kampung Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas.

BACA JUGA :  Asik Pesta Miras, 5 Remaja Asal Kudus Diciduk Polisi

Menurut warga Kampung Tambakrejo, Marzuki bahwa ia belum berani mengambil sikap untuk mendukung Paslon Pilwalkot tahun 2024 ini.

Menurutnya, kedua Paslon belum menunjukkan bukti kinerja yang dapat jadi acuan masyarakat untuk memilih.

“Kondisi di Tambakrejo masih seperti dulu belum ada gambaran perubahan, dan para calon belum memperlihatkan apa yang akan jadi program ke depan. Keadaan di sini masih sama, rumah deret tapi enggak rob karena sheet pile pantai sudah jadi,” ungkapnya saat diminta pendapat Mondes.co.id, Minggu, 1 September 2024.

Ia mengaku, beberapa kali kampungnya didatangi salah satu kontestan Pilwalkot, kedatangannya untuk mengajak diskusi warga setempat.

Bahkan, ada unsur muatan politis yang dilakukan oleh si calon tersebut.

“Iswar Aminuddin (calon wakil wali kota) sempat mendatangi Tambakrejo saat diisukan menjadi calon. Iswar tiga kali kunjungan ke Tambakrejo ngobrol sama warga,” bebernya.

Meski beberapa warga sempat menawarkan kontrak politik, akan tetapi para Paslon tidak berani untuk menjanjikan.

Pasalnya, warga Kampung Tambakrejo mendorong para Paslon agar mengupayakan legalitas tanah yang mereka huni di kampung pesisir tersebut.

“Kemarin teman-teman berupaya membuat kontrak politik, tapi saya lebih memilih gerakan non politik. Sempat mau ke Iswar tapi beliau ndak bisa karena permintaan kami (warga) ingin mendapatkan legalitas bermukim di sini,” ujar pria yang akrab disapa Juki.

Sementara, ia belum tahu banyak tentang rekam jejak Paslon lain, yakni Yoyok Sukawi. Namun, sejauh ini dirinya belum dapat memastikan arah dukungan kemana karena belum melihat track record putra Mantan Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip tersebut.

“Kalau Yoyok katanya rekam jejaknya belum begitu dikenal bagus, tapi saya belum tahu pasti. Kalau saya kok kayaknya golput, intinya saya belum tahu nantinya apakah di kemudian hari ada hal yang mengharuskan saya untuk ikut kontrak politik ke salah satu Paslon,” urainya.

BACA JUGA :  Ini Alasan Nasdem Usung Sudewo Jadi Calon Bupati Pati 2024

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini