JEPARA – Mondes.co.id | Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan kepada siswa, hendaknya langsung dimakan di sekolah dan tidak dibawa pulang.
Hal ini untuk mencegah terjadinya perubahan kualitas makanan yang didapat.
“Kami harapkan agar makanan yang disediakan tidak dibawa pulang. Hal ini untuk mencegah perubahan kualitas yang bisa terjadi jika tidak segera dikonsumsi,” ujar Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar, Selasa (30/9/2025).
Wabup, juga melakukan monitoring kesiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), serta pembagian Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah dasar wilayah Kecamatan Mlonggo.
Dalam kunjungan tersebut, Wabup didampingi Staf Ahli Bupati Bidang PKSDM Sridana Paminto, Kabag Kesra Naryono, camat, petinggi desa, serta pemangku kepentingan terkait.
Wakil Bupati menegaskan pentingnya menjaga kualitas bahan baku sebelum diolah.
“Jika ditemukan bahan baku yang kualitasnya kurang baik, jangan dipaksakan. Segera diganti dengan yang baru,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa makanan bergizi gratis harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), serta dilengkapi dengan sertifikasi yang diperlukan.
SPPG di Kecamatan Mlonggo melayani 14 sekolah penerima.
Dalam kesempatan itu, rombongan meninjau langsung dapur SPPG di Desa Jambu, serta pembagian MBG di sejumlah sekolah.
Antara lain SDN 4 Jambu, SDN 9 Jambu, dan MTS Darul Huda Karanggodang.
Menariknya, beberapa menu MBG disesuaikan dengan kondisi siswa.
Misalnya, siswa yang memiliki alergi terhadap ayam, diberikan menu pengganti dengan kandungan gizi setara.
Pemerintah Kabupaten Jepara memastikan pemantauan akan terus dilakukan agar kualitas makanan yang disajikan tetap terjaga dan tujuan program pemenuhan gizi bagi siswa dapat tercapai.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar