Masa Panen, Harga Kacang Hijau di Tingkat Petani Pati Turun Tahun Ini

waktu baca 2 menit
Selasa, 27 Agu 2024 09:12 0 596 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Petani di seluruh kawasan lahan tadah hujan tengah memasuki masa panen palawija, salah satunya komoditas kacang hijau.

Para petani mulai mendapatkan hasil dari upaya budi daya tanaman kacang hijau yang telah ditanam sejak beberapa bulan lalu, salah satunya di kawasan Kabupaten Pati bagian selatan.

Menurut salah satu petani yang menanam kacang hijau, Wardi, masa panen sedang ia lakukan dan hampir selesai. Hanya saja, ia menyayangkan soal harga yang turun.

Diketahui, harga kacang hijau miliknya kini berada di angka Rp13.000 per kilogram.

Padahal, pada edisi musim kacang hijau sebelumnya, tanaman yang masuk dalam jenis tanaman polong-polongan ini mampu dijual dengan harga Rp15.000 per kilogram.

“Panen kacang hijau sudah hampir rampung di musim ini. Harga kisaran Rp13 ribu per kilogram, turun,” sebutnya saat dihubungi Mondes.co.id, Senin (26/8/2024).

“Harganya menurun karena tahun lalu Rp15 ribu per kilogram, produksinya juga turun. Dampak dari kekurangan air ini,” imbuh Wardi.

Selain itu, jumlah produksi di kawasannya menurun. Hal ini berbeda dengan tanaman kacang hijau di kecamatan tetangga, yang mana masih normal jika disamakan dengan produksi tahun 2023 lalu.

“Tapi info dari teman saya, untuk Tambakromo dan Gabus, produksinya normal atau sama seperti tahun lalu,” tuturnya.

Meski demikian, petani asal Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong merasa puas karena kualitas kacang hijaunya cukup bagus.

Di saat curah hujan sangat rendah, ia mampu menghasilkan panen yang bermutu, untuk kemudian dimasukkan ke penggilingan.

BACA JUGA :  Banyak Blangko KTP Kosong, Begini Kata DPRD Pati

“Selesai dipanen, lalu kami selep (giling). Selanjutnya dijual ke tengkulak,” urainya.

Menurut pantauannya, situasi kemarau yang panjang menyebabkan produksi kacang turun. Bahkan, situasi demikian cukup parah terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Pati bagian tenggara yakni Kecamatan Pucakwangi, Jakenan, dan Jaken.

“Kalau Winong masih agak-agak mendingan, yang parah itu Kecamatan Jaken, Jakenan, Pucakwangi,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini