REMBANG – Mondes.co.id | Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang merilis data terbaru mengenai inflasi pada bulan Desember 2024.
Tercatat, inflasi bulan ke bulan (month-to-month) mengalami kenaikan sebesar 0,56%.
Meskipun angka ini terbilang rendah, namun menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya sejak Agustus 2024.
Menurut informasi pada Jumat, 3 Januari 2025, Kepala BPS Kabupaten Rembang, Jubaedi mengatakan bahwa kenaikan inflasi ini didorong oleh peningkatan harga pada sejumlah komoditas di beberapa kelompok pengeluaran.
“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar, dengan kenaikan harga mencapai 1,35%. Kenaikan harga pada komoditas seperti telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng menjadi faktor utama,” terangnya.
Selain makanan, kelompok transportasi juga ikut menyumbang inflasi dengan kenaikan harga sebesar 0,37%. Kenaikan harga mobil menjadi faktor dominan dalam kelompok ini.
“Sementara itu, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, turut berkontribusi dengan kenaikan harga sabun deterjen bubuk,” tambah Jubaedi.
Di tengah kenaikan harga sejumlah komoditas, beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga atau deflasi.
Ikan bandeng menjadi komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar, diikuti oleh udang basah, perhiasan emas, dan kemiri.
Adanya komoditas-komoditas yang mengalami deflasi ini sedikit meredam laju inflasi secara keseluruhan.
Kenaikan inflasi secara umum dapat berdampak pada daya beli masyarakat.
Kenaikan harga pada kebutuhan pokok seperti makanan dan transportasi tentu akan membebani pengeluaran masyarakat.
Pemerintah daerah perlu terus memantau perkembangan inflasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga.
Menanggapi kondisi ini, berbagai pihak perlu bekerja sama untuk mengendalikan inflasi.
“Pemerintah dapat melakukan intervensi pasar, seperti operasi pasar untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan. Selain itu, peningkatan produksi pangan lokal dan diversifikasi konsumsi juga dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menekan inflasi,” pungkas Jubaedi.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar