Los Sayur dan Ikan Pasar Wedarijaksa Resmi Dibuka

waktu baca 2 menit
Kamis, 31 Mar 2022 13:41 0 1219 mondes

PATI – Mondes.co.id | Bangunan Los Ikan dan Sayur sebanyak 85 Lapak di Pasar Rakyat Wedarijaksa, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah akhirnya resmi di buka.

Kepala Pasar Wedarijaksa Kardono saat di temui awak media di Pasar menjelaskan, Pasar Rakyat Wedarijaksa yang biasa disebut pasar Ndari resmi dibuka untuk los sayur dan ikan. Pada Kamis, (31/3/2022).

“Dengan di bukanya los ini semoga bisa meningkatkan perekonomian para pedagang yang ada di pasar,” ucapnya.

Ditambahkan, Pasar Wesarijaksa sudah tidak aktif selama 1.5 Tahun lamanya, semenjak di bongkar kurang lebih selama 2 tahun lalu. Saat ini sudah bisa dimanfaatkan sekitar 85 Lapak, terdiri dari los Ikan dan sayur. Para pedagang saat ini sudah mendaftar sekitar 40 orang.

“Berhubung ini hari pertama para pedagang masih ragu untuk berjualan. Masalahnya pasar ini masih sepi pembeli, jadi masih banyak pedagang yang merasa was-was atau ragu kalau dagangannya tidak laku,” imbuh Kardono.

Harapan para pedagang pasar kembali ramai pembeli. Namun apabila ternyata perkembangannya sepi akan di konsultasikan ke pedagang bagaimana enaknya. Mungkin dialihkan untuk jualan sembako. Tapi itu tidak dibiayai dari pemerintah namun swadaya dari pedagang itu sendiri. Dan itupun tidak dipungut biaya sama sekali, tidak pernah jual tempat hanya mewajibkan membayar retribusi uang untuk kebersihan saja.

“Saya sudah mengusulkan ke Dinas terkait untuk satu Minggu ini tidak menarik retribusi, kalau masih ada pedagang yang mau masuk disini masih bisa namun harus mengedepankan kebersihan, Kebersamaan, Saling tolong menolong dengan pedagang yang lainnya,” harapanya.

BACA JUGA :  Pernyataan Kajari Pati Bakal Berbuntut Panjang

Disinggung masalah sesajen Penglaris/Tumbal dirinya menjawab, Pasar Wedarijaksa identik dengan hal magic seperti itu.

“Saya sudah 4 tahun di pasar Ndari, ketika saya merombak pasar ada banyak sesaji tumbal seperti itu. Namun saya berharap kedepan agar bisa bersaing dengan cara sehat dan tidak main sesaji tumbal atau dukun yang bisa membunuh perekonomian pedagang yang lainnya,” tandasnya.

(Dn/Mondes)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini