SEMARANG – Mondes.co.id | Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang, Jawa Tengah, menjadi sarana riset bagi mahasiswa dari universitas terkemuka, baik di dalam maupun luar negeri.
Kolaborasi pendidikan dan riset antara Indonesia dengan Belanda pun masih berlanjut. Seperti halnya yang dilakukan mahasiswa dari Universitas Diponegoro dan Han University Belanda terkait dengan pelayanan kesehatan guna meningkatkan layanan kesehatan bagi warga binaan di Lapas.
Para Mahasiswa dari perguruan tinggi terkemuka ini, terlihat saling bertukar informasi ihwal kebutuhan dan tantangan yang dihadapi petugas kesehatan dalam memberikan perawatan bagi narapidana Lapas Semarang.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang, Usman Madjid mengatakan, pihaknya mendukung penuh kegiatan riset ini sebagai kerja sama yang baik dengan institusi akademik.
“Pengetahuan tidak hanya dimiliki satu sumber atau wilayah. Kolaborasi sangat dibutuhkan untuk mengembangkan pengetahuan untuk dapat membangun ketangguhan sumber daya, menghadapi masa depan yang penuh tantangan,” Ujarnya, kemarin.
Kegiatan tersebut, lanjut Kalapas, akan berlangsung selama 20 pekan. Pasalnya, dengan adanya riset akan dapat memberikan saran untuk meningkatkan layanan kesehatan di dalam Lapas agar kesehatan narapidana dapat terjaga.
“Riset terkait semua pelayanan kesehatan kepada narapidana harus dijelaskan, terlebih juga terkait kesehatan psikologis narapidana yang tak kalah penting,” Pungkas Usman.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar