dirgahayu ri 80

Lahan Terendam Banjir, Petani Cangkring: Takut Tidak Balik Modal

waktu baca 2 menit
Jumat, 15 Mar 2024 15:02 0 740 Harold

PATI – Mondes.co.id | Banjir yang melanda lahan pertanian di Desa Cangkring, Kecamatan Pati Kota, Kabupaten Pati, membuat petani merugi.

Pasalnya, banjir datang ketika bulir padi sudah menguning dan siap untuk dipanen. Kondisi tersebut membuat sedih petani, karena dipastikan nilai jual gabah terperosok.

Petani pun berusaha menyelamatkan sumber mata pencahariannya, yakni dengan memanen secara manual dengan menggunakan sabit.

Petani Desa Cangkring mengatakan, lahan pertanian terendam banjir setinggi 80 sentimeter. Jika terus dibiarkan dan tidak segera dipanen, dipastikan petani terimbas puso.

“Kita potong sendiri, karena sebelum dapat giliran mesin kombi (pemotong padi) sudah terlanjur kebanjiran,” ujarnya, Jumat 15 Maret 2024.

Panen secara darurat ini, dilakukannya hanya berdua dengan sang suami. Alasannya, ia tidak punya budget lebih untuk mempekerjakan buruh tani.

Diperkirakan, untuk lahan setengah hektare ini, setidaknya membutuhkan waktu empat hari, karena hanya ditangani tenaga dua orang saja.

Terlebih, sawah seluas dua petak yang ia tanami padi merupakan lahan sewa. Ia hanya bisa pasrah, jika nantinya gabah yang dijual dibeli murah karena terendam.

“Kalau sudah terendam seperti ini harga gabahnya bisa turun. Apalagi sawah ini kami sewa, takutnya tidak kembali modal,” tuturnya.

Rumisih mengungkapkan, banjir yang melanda lahan pertanian di wilayah Kecamatan Pati Kota, merupakan imbas meluapnya sungai Cangkring, akibat hujan deras yang terjadi belakangan ini.

Editor: Mila Candra

BACA JUGA :  Fumigasi, Metode Rawat Koleksi Sejarah di Museum RA Kartini

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini