PATI – Mondes.co.id | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati tetap gencarkan sosialisasi mekanisme pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Salah satunya juga menyasar pada elemen masyarakat yang dianggap jauh dari peradaban modern, yakni Sedulur Sikep.
Menurut Nugrahaeni Yuliadhistiani selaku Anggota Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Pati, pihaknya sempat merasa kesulitan melakukan sosialisasi Pemilu di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Pasalnya, di daerah tersebut terdapat kelompok masyarakat yang sangat kental dengan tradisinya, yakni Sedulur Sikep.
Ia menemui berbagai tantangan dalam memberi pemahaman tentang Pemilu di kelompok masyarakat Sedulur Sikep. Bahkan, selama masa-masa persiapan pelaksanaan Pemilu, jarang ada warga dari kalangan mereka yang berkontribusi menyukseskan Pemilu 2024.
“Dari teman-teman Samin (ajaran nenek moyang Sedulur Sikep) itu kan suku atau peradaban yang susah dimasuki sosialisasi. Beberapa teman-teman Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sukolilo menyampaikan mencari petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dari kalangan warga Samin susah sekali,” ucapnya kepada awak media beberapa waktu lalu.
Menurut wanita yang akrab disapa Adhis itu, faktor pendidikan masyarakat Sedulur Sikep jadi penyebab sulitnya mereka diberikan edukasi tentang Pemilu. Bahkan menurut temuan timnya, ditemukan sejumlah masyarakat yang apatis pada pelaksanaan Pemilu. Padahal, momen itu sangat krusial untuk menentukan pemimpin di lima tahun ke depan.
“Karena pendidikan formalitasnya tidak ada, jadi kami kesulitan. Saya waktu masuk ke sini (Sukolilo) mendengar dari PPK bahwa ada beberapa dari warga mereka yang apatis, tetapi kondisi itu terjadi pada periode Pemilu sebelumnya. Untuk di tahun ini, mereka sudah mengenali gambar calon melalui media sosial. Kini semuanya sudah antusias dan tidak ada warga yang apatis,” tegasnya.
Berkat inisiatif dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), para tokoh Sedulur Sikep memberikan kemudahan bagi panitia penyelenggara Pemilu melakukan pencerdasan bagi masyarakat setempat.
Diakuinya, dengan acara ‘Jagong Pemilu’ yang telah digelar, pihak KPU Kabupaten Pati sangat terbantu menyampaikan informasi secara detail dan akurat kaitannya tata cara Pemilu, Undang-Undang (UU) Pemilu, proses tahapan Pemilu, dan lain sebagainya.
“Jadi alhamdulillah, ada acara seperti ini kami bisa memberikan sedikit informasi, meski sudah banyak yang mengetehui Pemilu itu apa sih? Undang-undangnya mana sih? Dan bagaimana sih Pemilu itu? Karena Pemilu sebentar lagi akan menentukan masa depan warga yang bermukim di Pegunungan Kendeng,” katanya.
Ia memandang masyarakat Sedulur Sikep antusias dengan Pemilu 2024. Hal ini meningkatkan spirit bagi penyelenggara Pemilu dalam menyukseskan agenda pesta lima tahunan tersebut.
“Warga antusias sekali, tanggapan Sedulur Sikep juga antusias. Kami pun juga antusias,” ungkap Adhis.
Ia berpendapat bahwa dengan tradisi lamporan, menjadi adat yang baik untuk mendoakan pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan aman dan minim gesekan. Adhis menilai, setiap kelompok masyarakat memiliki adat sendiri menyambut pesta akbar Pemilu.
“Lamporan dan selametan ini dengan mendoakan Pemilu 2024 berjalan aman yang minim gesekan. Mereka punya acara sendiri, di tempat lain ada sholawatan atau pengajian, sedangkan di sini ada tradisi lamporan sampai brokohan,” tutupnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar