dirgahayu ri 80

Kondisi Waduk Gembong di Puncak Musim Kemarau, Air Berkurang Drastis

waktu baca 2 menit
Rabu, 4 Okt 2023 15:35 0 1097 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Masuknya musim kemarau saat ini telah mengakibatkan berkurangnya volume air di Waduk Seloromo. Waduk yang terletak di Desa Gembong, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati itu tampak berbeda dari biasanya.

Terpantau bahwa kondisi air di Waduk Gembong telah mulai berkurang sejak awal bulan Juni 2023.

Secara lebih rinci, tingkat air di Waduk Gembong, mulai dari permukaan ke dasar, kini hanya mencapai 36 meter, dan diperkirakan sudah berkurang sekitar dua juta meter kubik air. Jika dibandingkan dengan kapasitas awalnya, yang sekitar sembilan juta meter kubik air, kini hanya tersisa tujuh juta meter kubik.

Menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Waduk Seloromo, Choirul Umam, penyusutan air di waduk itu disebabkan karena Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana yang telah membuka bendungan air waduk untuk dialirkan ke lahan persawahan di bagian bawah. Seperti diketahui, BBWS Pemali Juana merupakan pihak pengelola dari waduk tersebut.

“Jika mengacu pada pengamatan penurunan air, hal tersebut dimulai sejak bulan Juni. Pada awalnya, tinggi air di waduk ini dari bagian atas hingga bawah berkisar sekitar 36 meter, itu adalah perubahan yang signifikan,” ujar Umam kepada Mondes.co.id, Rabu, 4 Oktober 2023.

Ia menambahkan, turunnya curah hujan pada puncak musim kemarau turut berpengaruh pada berkurangnya air di waduk yang dikenal dengan sabana indahnya tersebut.

“Juni sampai Juli itu ada penyusutan karena curah hujan turun. Di samping karena bendungannya dibuka, curah hujan yang turun mempengaruhi berkurangnya air,” sebutnya.

BACA JUGA :  Entaskan Kemiskinan Esktrem di Pati, Dana Desa Anggarkan 15 Persen untuk BLT 

Menurut keterangan Umam, air di Waduk Seloromo dialirkan ke beberapa lahan persawahan. Beberapa kecamatan mendapat suplai air dari waduk tersebut, mulai dari Kecamatan Pati Kota, Wedarijaksa, Margorejo, Tlogowungu, dan Gembong.

“Air dari waduk dibuka untuk dialirkan ke kecamatan di sekitarnya, Pati, Ndari (Wedarijaksa), Margorejo. Kalau di Gembong ya seperti Desa Wonosekar, Semirejo, dan Kedungbulus,” jelas Umam saat ditemui di kediamannya.

Sebagai informasi, kawasan Kecamatan Gembong sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan. Keberadaan Waduk Seloromo dan waduk lain di sekitarnya menjadi daya dukung warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani.

Hadirnya waduk dimanfaatkan sebagai sumber irigasi, seperti halnya yang dilakukan oleh seorang petani muda asal Desa Gembong, Ahmad Tarfin.

Pria 24 tahun itu menanam komoditas singkong, tebu, jagung, dan tanaman palawija lainnya. Dirinya kerap memperoleh pasokan air untuk mengairi lahan sawah dan kebunnya berkat Waduk Seloromo.

“Banyak sekali air dari Waduk Gembong (Seloromo) disuplai ke warga setempat, untuk sawah dan kebun. Hal ini bermanfaat untuk pertanian singkong, tebu, jagung, bahkan palawija,” tandasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini