Kisah Cinta Pemulung Tua yang Dinikahkan Bu Bhabinkamtibmas

waktu baca 2 menit
Selasa, 7 Mar 2023 08:52 0 696 mondes

JEPARA – Mondes.co.id | Raut wajah bahagia terpancar dari pasangan pengantin ini. Mbah Djamaji (78) dan Sri Wahyuni (45), sepasang pencari rongsok yang sudah lanjut usia (Lansia).

Keduanya dinikahkan oleh Bhabinkamtibmas Jepara Kota, lantaran sudah lama hidup berdua tanpa ikatan status perkawinan.

Sempat keduanya akan dipisahkan, Mbah Djamaji karena memang sudah lansia akan dibawa ke panti jompo atau panti sosial. Sedangkan Sri Wahyuni, dikembalikan kepada keluarganya.

Namun, karena kekuatan cinta mereka, keduanya enggan berpisah, dan memilih hidup bersama di sebuah gubuk atau tenda sampah.

“Kekuatan cinta mereka luar biasa. Baik Mbah Djamaji maupun Sri Wahyuni. Mereka saling mencintai. Meski hidup dalam segala keterbatasan mereka terlihat bahagia,” ujar Bhabinkamtibmas Kelurahan Kauman Bripka Diyan Kristanti, Selasa 7 Maret 2023.

Awalnya, pasangan tersebut mengaku jika sudah menikah secara agama. Akan tetapi, setelah dikorek keterangan, keduanya mengakui belum pernah ada ikatan perkawinan apapun.

Sehingga, Bhabinkamtibmas melalui Polsek kota, memfasilitasi untuk menikahkan pasangan itu secara sah dan tercatat oleh negara.

Keduanya dinikahkan di Musala Al-Ikhlas Polsek Jepara Kota, pada Senin pagi 6 Maret 2023.

Dalam pernikahan tersebut juga dihadiri, anggota Polsek Jepara, Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades), kelurahan, dan kecamatan Jepara kota.

Selain itu, juga para relawan, dan keluarga mempelai perempun.

“Setelah saya korek keterangan ternyata yang bersangkutan mengakui belum ada ikatan pernikahan apapun. Sehingga, kami berinisiatif menikahkan pasangan lansia tersebut,” kata dia

Keduanya tinggal di Kelurahan Kauman, Kecamatan Jepara. Di sana, pasangan lansia itu tinggal di sebuah gubuk berupa tenda sampah.

BACA JUGA :  Berlangsung Selama 222 Hari, Operasi Mantap Brata Candi Dimulai

Sedangkan untuk keseharian mereka, bekerja mengumpulkan rongsokan untuk dijual. Dari hasil rongsokan ini, mereka bisa makan sehari hari.

Menurut Dhian, pernah beberapa waktu lalu keduanya mengaku kesulitan makan. Karena cuaca di Jepara yang diguyur hujan berhari-hari, dan sulit bagi mereka untuk mencari rongsok.

Sehingga, keduanya tidak bisa mendapatkan penghasilan untuk membeli makanan.

Djamaji diketahui berasal dari Kabupaten Rembang. Ia bertemu dengan Sri Wahyuni saat bekerja sebagai pemungut sampah di Pasar Jepara.

Djamaji pun meminang perempuan asal Mayong itu karena sama-sama berstatus belum berkeluarga.

Kini keduanya telah hidup bahagia sebagai pasangan yang sah. Mereka kini tinggal di Kawasan Tanah Abang, Kelurahan Bulu, Kecamatan Jepara.

Rumah barunya berukuran 6×4 meter di tepi sungai itu, merupakan bantuan dari pihak Polres Jepara. (Ar/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini