Ketua GP Ansor Pati Sayangkan Nama Besar Gus Nuril Jadi Tameng di LI

waktu baca 2 menit
Minggu, 6 Feb 2022 05:15 0 1283 mondes


PATI-Mondes.co.id| Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Itqonul Hakim kembali angkat bicara. Pasalnya, pembongkaran Lorog Indah (LI) di Desa/Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati masih menyisakan beberapa bangunan yang belum dibongkar.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati harus berlaku adil kepada semua rakyatnya dalam melaksanakan peraturan. Jangan sampai persoalan ini menjadikan polemik di masyarakat soal penindakan Peraturan Daerah (Perda) yang dinilai tebang pilih. Hal ini yang dianggap penting, komitmen Pemkab yang akan mengembalikan LI menjadi lahan hijau.

“Komitmen Pemkab dalam pembongkaran LI layak mendapat apresiasi. Namun adanya bangunan yang masih berdiri dan belum di bongkar petugas. Kami anggap Pemkab Pati masih belum menuntaskan pekerjaan itu dan harus dilanjutkan,” terang Itqonul Hakim.

Dari informasi yang berkembang, bangunan yang masih berdiri merupakan bangunan yang di wakafkan untuk Pondok Pesantren. Justru ini yang membuat ganjalan Pemkab Pati dalam melaksanakan peraturan. Ini yang perlu diluruskan.

“Saya rasa ini harus diluruskan, dalam memberikan wakaf harus jelas aturannya. Lha wong ini suratnya aja di jaminkan bank, itu jelas tidak boleh dalam hukum fiqih. Monggolah didudukan bersama, jangan malah jadi salah kaprah bawa nama Pesantren yang terkesan menjadi tameng prostitusi,” kata Itqon, saat diwawancarai wartawan. Jumat, (4/2) malam.

Itqonul Hakim menambahkan, seharusnya persoalan semacam ini tak perlu terjadi. Apalagi mencatut nama besar Kyai H. Nuril Arifin Husein (Gus Nuril) ini sangat disayangkan. Mengingat rumor yang beredar di kalangan masyarakat sangat memprihatinkan, dengan dalih menyelamatkan aset bangunan di LI nama besar Gus Nuril dijadikan tameng.

BACA JUGA :  Kapolres Pati Beri Tali Asih Anak Yatim Piatu di Jaken dan Pucakwangi

“Saya lahir dikalangan pesantren, besar juga sama, jadi saya sangat prihatin dan menyayangkan hal ini. Dengan dalih mempertahankan bangunan di LI nama besar Gus Nuril muncul dan menjadi tameng. Saya sebagai pemuda ansor menilai persoalan LI wajib di tuntaskan. Jangan menjadikan tempat yang sudah kotor dibersihkan dengan air comberan, ini jelas salah kaprah,” tandasnya.

(Dn/Mondes)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini